Berlarut-larutnya proses penangkapan “dalang” di balik pembantaian sadis ke dua aktivis Lingkungan Hidup akan menurunkan kualitas lingkungan hidup di Lumajang Jawa Timur ajur mumur (hancur lebur).
Kita mungkin bisa belajar banyak dari sosok Salim Kancil CS, buruh tani juga Aktivis Lingkungan Hidup, gagah berani menentang "KAPITALIS" perusak Lingkungan, tanpa banyak cakap, tanpa banyak menggelar rapat, tanpa banyak teori atau kompromi langsung beraksi menyelamatkan LINGKUNGAN hingga akhir menutup mata. Nah loh!!! Siapkan nyali anda seperti “Salim Kancil” yang berkeinginan membentuk LSM Lingkungan Hidup, secara profesional jangan LSM asal-asalan diatas proposal.
Saya belum bisa memberikan argumen alternatif perusakan lingkungan yang canggih dan detil. Tapi saya percaya bahwa sebelum retorika penambangan pasir liar mengancam keselamatan masyarakat, masyarakat harus tahu hak-hak mereka: tanah, bumi, air, udara, adalah milik mereka, di bawah kaki mereka. Jika kelak dirampas atas nama “pendapatan asli daerah”, saya tak tahu lagi dimana nalar dan nurani untuk memaknai ‘pembantaian Salim Kancil’.
Mungkin dari uang ucapan "terimakasih" yang diselipkan oleh para korporat ke kantong sebagian para politisi, pejabat, birokrat lokal dan aktivis. Demi hidup (nyaman) sekali seumur hidup, sesudah itu tidak hidup (mati).
Makassar, 01 Oktober 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H