Mohon tunggu...
Pipitiawati
Pipitiawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi di Universitas Primagraha

Mahasiswi Manajemen Sumber Daya Manusia

Selanjutnya

Tutup

Book

Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan by Jeon Seunghwan

20 Oktober 2024   10:42 Diperbarui: 20 Oktober 2024   10:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Salah satu buku yang sangat memotivasiku dan membuatku semangat dalam menjalani hidup dengan berbagai jenis masalah, bahkan ketika aku merasa bingung apa si sebenarnya yang aku inginkan, dan buku ini bisa aku baca berulang kali tapi tetap memunculkan semangat baru dan tidak pernah bosan dibaca.Dari buku ini aku bisa mendapatkan pelajaran hidup seperti menerima ketidakpastian dalam hidup tidak apa-apa jika kita belum tahu apa yang akan kita lakukan yang terpenting adalah terus berusaha mencari tahu dan terbuka pada berbagai kemungkinan.Menjelajahi diri sendiri dalam menemukan tujuan hidup dengan lebih mengenal diri sendiri dan mencari tahu apa nilai-nilai yang kita pegang, apa yang membuat kita bahagia.Dari buku ini juga aku belajar untuk berani mencoba hal-hal baru dan berani keluar dari zona nyaman,dengan begitu kita bisa menemukan apa minat bakat kita yang sebelumnya kita belum sadari.Berani membuat kepeutusan setelah perjalanan tersebut, dan berani mengubahnya jika merasa tidak cocok dengan keputusan tersebut. Dan yang terakhir dari buku ini aku bisa menjadi lebih menikmati proses dari perjalananku,nikmati setiap langkahnya, meski terkadang terasa sulit.

                Dari buku ini juga aku belajar akan pentingnya memiliki tujuan, dengan tujuan hidup kita akan lebih terarah dan termotivasi, dan tujuan tak harus bersifat statis tapi juga kita bisa mengubahnya seiring berjalannya waktu. Menerima kegagalan, karena kegagalan bagian yang normal bagi setiap hidup orang, dan dari kegagalan kita belajar dan tumbuh menjadi diri yang lebih baik. Menjaga keseimbangan, kita jangan hanya fokus pada satu aspek saja penting juga untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan. Menerima diri sendiri, ini bagian penting dari hidup, kita belajar menerima kelebihan dan kekurangan diri masing-masing. Menerima diri sendiri adalah kunci kebahagiaan.

            "Hidup menjadi siri sendiri bukan seperti berjalan-jalan ke danau yang tenang dan damai, melainkan seperti pergi ke laut yang luas.Terkadang kita harus berhadapan dengan angin topan dan ombak besar, dan kita harus mengahabiskan banyak waktu untuk melewatinya Tapi ketika melewati semua proses itu, kita akan mendapatkan nilai dan arti kehidupan yang tidak bisa kita dapatkan jika hanya melewati danau yang kecil. Artinya, kesulitan apapun yang kita hadapi, kita akan tetap dan tidak goyah."

Jeon Seunghwan, (2021). Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun