Hari Selasa sore lalu tiba-tiba air mata menggenangi pelupuk mata saya. Kalau tidak ingat si Bos Jepang yang masih mondar-mandir bertanya soal pekerjaan, mungkin saya sudah lari ke kamar mandi, cuci muka untuk menyamarkan mata yang sudah berkaca-kaca ini.
Buat orang kebanyakan, ini akan terdengar lebay, aneh, dan tidak masuk akal tetapi saya tidak peduli.
Sore sekitar jam 5 itu saya sedang rileks sejenak di kantor dengan melihat-lihat update terbaru di akun jejaring sosial. Ada kejutan menyenangkan melihat beberapa teman yang sebelumnya adem ayem saja tiba-tiba kini ikut menyebarkan awareness tentang gagasan-gagasan Anies Baswedan, bakal Capres Partai Demokrat.
"Indonesia punya banyak masalah bukan karena banyak orang jahat, tapi karena orang-orang baik memilih diam dan mendiamkan" - Anies Baswedan
Kalimatyang kembali beliau sampaikan di Final Debat Konvensi Partai Demokrat itu rupanya memang punya pengaruh magis untuk kami anak-anak muda. Adik kelas saya, seorang developer game muda Indonesia mengutipnya di status Facebook-nya. Sementara sahabat saya, seorang manajer di salah satu bank BUMN, menulisnya di secarik kertas, menempelnya di monitor komputer, lalu mengunggah fotonya di Path.
Semakin banyak yang menyebarkan gagasan dan pikiran Mas Anies merupakan dukungan berarti bagi kami 24.000++ Relawan Turun Tangan untuk bersama-sama mengubah permainan politik di Indonesia.
[caption id="attachment_322256" align="alignnone" width="318" caption="Photo credit: Anies Baswedan on Facebook"][/caption]
Berkali-kali saya berbisik, "Alhamdulillah. Terima kasih, ya Allah."
***
Ada banyak sekali alasan mengapa saya menitipkan harapan kepada seorang Anies Baswedan untuk memimpin negeri ini agar dapat mensejahterakan rakyatnya sekaligus membuat Indonesia semakin disegani di mata dunia. Gagasan-gagasan beliau solutif dan out of the box, khas pemimpin muda di era modern.
Secara garis besar, ada 2 hal yang membuat saya mendukung Mas Anies sebagai pemimpin Indonesia yang paling pas dan cerdas saat ini.