Mohon tunggu...
Pipit Nurviyanti
Pipit Nurviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Do the best, Give the best, and Get the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Dari Rumah UIN Walisongo Semarang Desa Ngampon Kabupaten Blora Terjun Bantu Proses Panen Warga Sekitar

14 November 2021   14:34 Diperbarui: 14 November 2021   14:59 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada berbagai bidang kehidupan baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Sejumlah kebijakan pun dikeluarkan oleh pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 ini misalnya anjuran untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan yang menyebabkan aktivitas dan ruang gerak setiap individu menjadi terbatas.

Keterbatasan yang ada tentunya tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk mengurangi bahkan sampai menghentikan kebermanfaatan dari penyelenggaraan suatu program. Justru hal tersebut menjadi peluang untuk menciptakan inovasi/terobosan baru untuk tetap menjalankan program yang ada agar manfaatnya tetap dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Seperti program Kuliah Kerja Nyata Regular Dari Rumah (KKN RDR) yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo Semarang merupakan sebuah inovasi dari program wajib kampus yaitu KKN yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya dan dilakukan secara offline. Upaya penyelenggaran KKN RDR ditujukan agar setiap mahasiswa dapat melakukan pengabdian di tengah-tengah masyarakat terutama di lingkungan mereka masing-masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan disetiap kegiatan sesuai dengan panduan KKN RDR Angkatan 77.

Salah satu bentuk pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi Covid 19 dilakukan oleh Pipit Nurviyanti, anggota kelompok 105 KKN UIN Walisongo Semarang dengan ikut terjun langsung dalam membantu proses labu dan ketela di sektor pertanian Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Blora.

"Kali ini saya membantu proses panen labu dan ketela. Saya bekerjasama dengan pemilik sawah agar pekerjaan cepat selesai. Labu dan ketela yang sudah dipanen nantinya akan dibawa ke pasar untuk dijual. Ujarnya, Rabu (03/11/2021)

Mencabut ketela dari akarnya
Mencabut ketela dari akarnya

Pipit, mahasiswa peserta KKN UIN Walisongo Semarang membantu proses panen tanaman labu milik Pak Gangsar dan tanaman ketela milik Pak Samingun. Kedua pemilik sawah tersebut langsung membina Pipit dalam proses panen. Pak Gangsar dan Pak Samingun membimbing dan menunjukkan setiap langkah demi langkah dalam proses panen mulai dari menentukan tanaman labu dan ketela yang sudah tua, memetik labu dari batangnya serta mencabut ketela dari akarnya, mengumpulkan, hingga proses pengangkutan hasil panen tersebut ke pasar.

Selain membantu proses panen, Pipit juga menjelaskan kepada para petani sekitar mengenai pentingnya sebuah branding untuk memberikan identitas kepada sektor pertanian yang mereka  miliki. Hal ini diharapkan membuka peluang yang lebih besar agar hasil pertanian local milik warga Desa Ngampon lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Ngampon Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun