Mohon tunggu...
Ay Mahening
Ay Mahening Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Puisi adlh hal yg paling suka aku baca...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Matahari

8 September 2014   23:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:16 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14101686701523093505

[caption id="attachment_322865" align="aligncenter" width="300" caption="By"][/caption]

Di sini dalam debar aku menanti
Gemuruh hati selalu menggelora
Di setiap sapamu mampu getarkan jiwa
Engkaukah yang disana matahariku

Aku tak mampu mengatakan aku mencintaimu
tidak pula mengatakan tentang rinduku padamu
tapi aku katakan senang hatiku, saat kau hadirkan senyummu
karena senyummu membawaku terbang ke pelukanmu
dan karena kau selalu menjamah rinduku

Dan kini..
Hilang penat yang meraja
Hilang gelisah di jiwa
Hilang keluh yang mendera
Hingga duka terlupa

Enggan rasa ku beranjak hingga malam kan melipat senja
Dan matahari berpulang pada akhirnya
Andai kau hadir saat ini di setiap rasaku menggebu
Temani aku berceloteh disenja jingga
Kan nampak sempurna rasa ini
Hingga diserambi malam kita meramu rasa
Rinduku rindumu juga
-
Surabaya, 08 September 2014
-
sumber gambar : https://www.facebook.com/pages/Infinite-Love/496177643773784?fref=ts

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun