Mohon tunggu...
Pipit Apriani
Pipit Apriani Mohon Tunggu... profesional -

Pemantau pemilu di KIPP Indonesia (Komite Independen Pemantau Pemilu). Blogger : www.forum-democracy.blogspot.com (pemilu) , www.les-bahasa-jerman.blogspot.com (belajar bahasa Jerman), www.merajut-itu-asyik.blogspot.com dan beberapa blog lainnya.\r\nSedang belajar di Pasca Sarjana FISIP UI Ilmu Politik tahun 2013 sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sataray, Telur Mata Sapi ala Afghanistan

19 Oktober 2010   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:18 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Telur merupakan makanan yang paling mudah diolah dan dijumpai di mana-mana. Telur mata sapi merupakan makanan yang biasa dijumpai di Indonesia atau di negara-negara lain. Meski di beberapa tempat memiliki kekhasan sendiri dalam menyajikan telur mata sapi.

Misalnya di Selabintana, Sukabumi, mereka menyajikan telur mata sapi dalam keadaan kuning telurnya setengah matang. Saya suka telur mata sapi yang dimasak dengan cara ini. Karena kuning telurnya terasa manis. Tapi banyak juga yang tidak suka, karena alasan higienis.

Afghanistan juga memiliki cara memasak telur mata sapi tersendiri. Mereka memasak telur mata sapi dengan irisan tomat dan cabe hijau. Makanan ini disebut ‘sataray’. Banyaknya tomat dan cabe hijau tergantung selera. Saya sendiri penyuka tomat, jadi kalau disediakan tomat yang banyak, asyik-asyik saja. Cabe hijau di sana termasuk pedas, jadi cukup mengejutkan lidah dan menambah selera makan. Oh ya, kuning telur dalam sataray biasanya setengah matang. Tapi kalau mau matang, sekali lagi sesuai selera.

[caption id="attachment_294563" align="aligncenter" width="300" caption="Sataray, telur mata sapi"][/caption]

Cara membuat sataray : Taruh minyak secukupnya di dalam penggorengan atau wajan. Setelah cukup panas, masukkan irisan tomat dan cabe, setelah agak layu, masukkan telur. Angkat jika sudah cukup matang. Taburkan lada hitam, jika suka.

Sataray biasanya dimakan di pagi hari sebagai sarapan. Teman makannya adalah naan atau roti khas Afghanistan. Ada macam-macam bentuk naan, meski bahan pembuatnya sama. Naan disobek dan dijadikan sebagai sendok.

[caption id="attachment_294564" align="aligncenter" width="300" caption="Naan, Roti, Chapati"][/caption] Naan, disebut juga roti atau chapati, mirip dengan India dan Pakistan. Ternyata kata 'roti' dalam bahasa Indonesia diperoleh dari negara-negara ini. Sayangnya, saya tidak sempat pergi ke bakery pembuatan naan di sana, karena jadwal yang tidak memungkinkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun