Mohon tunggu...
Pipin Piniman
Pipin Piniman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 1 Rancah Kabupaten Ciamis

Dilahirkan Tuhan sebagai manusia di bumi, sama seperti manusia lain, ia cenderung bahagia dan polos saat anak-anak, lalu penuh kepura-puraan ketika dewasa. Dalam personality test gratisan ia seorang INFJ-T, 69% cenderung introvert, senang duduk di tempat yang tidak terlalu ramai lalu meramaikan diri dengan tanya jawab diri ke dirinya sendiri, beberapa hasil tanya jawab tersebut ditulis dalam catatan kecil berupa celotehan yang diketik dengan kedua jari telunjuknya di keyboard, lalu dititipkan di IG, Whatpadd, Kompasiana maupun Wordpress pribadinya, beberapa lagi dihimpun dalam buku yang diterbitkan berjudul "Celoteh Dua Jari: Karena Hidup adalah Kumpulan Catatan" dan tulisan antologi dalam buku berjudul "Bisikan Sayang Untuk Buah Hati".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan Ke-10 Modul 3.3. Pengolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid

16 November 2024   20:38 Diperbarui: 16 November 2024   21:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar pribadi

Penulisan jurnal kesepuluh ini adalah penulisan jurnal yang terakhir bagi saya dalam kegiatan pengisian jurnal dwi mingguan pendidikan guru penggerak angkatan 11 tahun ini, tentu selama perjalanan belajar saya banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan baik secara mandiri melalui pembelajaran di LMS, maupun melalui fasilitator, pengajar praktik, instruktur maupun dari rekan-rekan sesama calon guru penggerak yang hebat-hebat, terima kasih saya sampaikan kepada beliau-beliau, semoga segala kebaikan menjadi amal jariyah yang bermanfaat bagi pribadi dan keluarganya masing-masing. Saya senantiasa berharap Tuhan yang maha kuasa memberikan kekuatan dan kemampuan pada saya untuk mengaplikasikan dengan baik apa yang didapat dalam upaya menumbuhkan iklim pendidikan yang lebih baik sebagai bagian dari tugas, kewajiban dan pengabdian saya sebagai pendidik di sekolah.

Tidak lupa, segala kelancaran kegiatan belajar yang saya alami tidak lepas dari izin dan bimbingan pimpinan saya, kepala SMKN 1 Rancah Bpk. Drs. Undang Tatang Hidayat, S.H., M.Pd. serta dorongan motivasi dan dukungan dari rekan-rekan sejawat serta murid-murid luar biasa di SMKN 1 Rancah, karenanya apresiasi dan terima kasih setulus-tulusnya kami sampaikan kepada pihak-pihak tersebut. Di lingkungan keluarga, dukungan penuh dari ibu, istri dan anak-anak tercinta semoga membawa keberkahan bagi perjalanan keluarga sampai akhir hayat.

Khusus dalam rentang penulisan jurnal dwi mingguan ke sembilan menuju jurnal dwi mingguan ke sepuluh, saya tengah mempelajari modul terakhir yaitu modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid, berdampak positif di sini bahwa pelaksanaan program menjadi sarana tumbuh belajar murid dalam membentuk student agency (kepemimpinan murid), memberlakukan murid sebagai subjek dalam program-program sekolah yang dijalankan merupakan upaya mewujudkan murid yang merdeka dan memiliki kesiapan untuk menjalani kehidupan yang baik, bahagia dan sejahtera (wellbeing). Dalam modul ini setidaknya saya belajar bahwa dalam upaya menjadikan murid pemimpin bagi proses belajarnya sendiri saya harus memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, langkah ini bertujuan mengembangkan potensi kepemimpinannya, sebagai pendidik saya bertugas untuk mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya, serta mengurangi kontrol kita terhadap mereka.

Ketika murid berperan sebagai agency ada tiga hal yang mereka miliki dan harus kita perhatikan, ketiga hal tersebut adalah Suara (voice), Pilihan (choice) dan Kepemilikan (ownership).

Merangkum pengertian daari modul yang saya baca, suara adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya; sementara pilihan adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran; lalu kepemilikan adalah sesuatu yang berkembang dalam struktur dan proses yang menyiratkan rasa hormat terhadap otonomi, kekuasaan, suara, dan tanggung jawab kepada orang lain. Melalui suara, pilihan dan kepemilikan murid mengembangkan kemerdekaan dirinya dalam belajar dan tercapainya student agency yang telah kita bahas di atas.

Perjalanan belajar saya selama dua minggu terakhir saya uraikan menggunakan struktur 4P sebagaimana sebagai berikut:

PERISTIWA/FACT

Pada awal pasca penulisan jurnal refleksi dwimingguan ke sembilan, saya mengerjakan tahap terakhir dari modul 3.2, yaitu tahap aksi nyata modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Saya melakukan diskusi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan murid dalam mengidentifikasi aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki sekolah, laporan hasil diskusi telah saya susun dan upload di LMS.

Kegiatan belajar saya lanjutkan dengan mulai mempelajari modul 3.3 yaitu pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, tahap yang saya lalaui masih menggunakan alur MERDEKA, pada tahap mulai dari diri saya mengingat dan merefleksi program yang pernah saya ikuti pada waktu saya menjadi murid, saya menceritakan pengalaman saya semasa SMA ketika sekolah melaksanakan program Invitasi Bola Voli dan menunjuk kami selaku penyelenggara kegiatan, melalui refleksi yang saya tulis, saya mulai menyadari bahwa program yang saya ikuti dapat membentuk sisi kepemimpinan kami tumbuh baik dalam lingkup kecil di kelas maupun secara umum di kehidupan yang lebih luas.

Tahap selanjutnya adalah eksplorasi konsep, pada tahap ini saya belajar secara mandiri tentang teori kepemimpinan murid, saya juga belajar tiga hal yang dimiliki murid dalam agency yaitu suara, pilihan dan kepemilikan, kepemimpian murid profil pelajar pancasila, dan beberaa situasi sebagai contoh kasus student agency.

Pada tahap eksplorasi konsep diskusi, saya dan kelompok mendiskusikan satu program secara asynchronous dan mengaitkan pada materi yang sedang kami pelajari yaitu keterkaitan dengan suara, pilihan dan kepemilikan serta profil pelajar pancasila.

Pada tahap ruang kolaborasi saya bersama kelompok mendiskusikan secara synchronous program sekolah dikaitkan sebagaimana pada tahap eksplorasi konsep diskusi, program sekolah yang kami bahas kami kaitkan dengan suara, pilihan dan kepemilikan serta profil pelajar pancasila yang berusaha dikembangkan, program yang kami angkat adalah Gerakan Sekolah Sehat yang dilaksanakan di SMAN 1 Ciamis, pada tahap ini juga kami presentasikan hasil pembahasan kelompok tersebut pada kelompok lain di hadapan fasilitator dan pengajar praktik.

Pada saat saya menulis jurnal refleksi ini, pembelajaran saya sedang berada pada tahap demontrasi kontekstual, dimana saya harus dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi yang sudah saya lewati menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA.

Selain tahap demontrasi kontekstual, ada beberapa tahap lagi yang masih harus saya lewati pasca penulisan jurnal refleksi ini yaitu elaborasi bersama instruktur Pak Alfan Bainofi, koneksi antar materi dan tentu tahapan aksi nyata. Di luar tahapan LMS, saya masih harus mengikuti rangkaia Pendampingan Individu 5 dan 6 dan beberapa lokakarya tersisa, semoga seluruh tahapan yang masih harus dijalani dapat berjalan lancar dengan hasil yang memuaskan.

PERASAAN/FELING

Perasaan yang saya rasakan saat mempelajari modul ini sangat senang, saya dapat mengetahui bagaimana cara pengelolaan sebuah kegiatan yang dapat membawa dampak positif pada murid, saya percaya bahwa program yang dicanangkan sekolah pada dasarnya harus benar-benar bertujuan untuk kepentingan penumbuhan student agency, student agency adalah kondisi yang harus dicapai dalam mempersiapkan murid menjalani kehidupan dengan sejahtera (wellbeing).

Di luar pembelajaran modul yang sedang saya lalui, saya juga terharu dan merasa bersedih mengingat perjalanan pembelajaran yang saya lakukan bersama teman-teman CGP, pengajar praktik dan fasilitator yang segera akan berakhir, perjalanan yang luar biasa dan akan menjadi kenangan yang baik yang nanti akan dikenang sebagai sebuah proses meningkatkan kompetensi diri sebagai pendidik, dalam kaitannya dengan hal ini saya selalu berdo'a, semoga kebaikan sekecil apapun dari berbagai pihak selama perjalanan pendidikan guru penggerak angkatan 11 yang saya ikuti dibalas oleh Tuhan dengan kebaikan berlipat ganda, serta segala tujuan baik dari pendidikan guru penggerak ini dapat saya capai dan lakukan dengan optimal sebagai dedikasi untuk pendidikan Indonesia yang jauh lebih baik.

PEMBELAJARAN/FINDING

Melalui materi 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid saya menemukan pembelajaran penting yaitu:

  • Bahwa sebagai pendidik kita berperan untuk Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya
  • Bahwa sebagai pendidik alih-alih mengontrol aktivitas murid, justru kita harus mengurangi kontrol kita terhadap mereka, hal ini bertujuan untuk menumbuhkan student agency.
  • Bahwa dalam student agency, kita dituntut untuk memperhatikan suara, pilihan dan kepemilikan murid dari program yang dijalankan di sekolah.
  • Bahwa upaya penumbuhan kepemimpinan murid pada akhirnya tetap menuju pada upaya penanaman karakter profil pelajar pancasila dalam diri murid.

PENERAPAN KE DEPAN/FUTURE

Berdasar apa yang sudah saya pelajari, ada beberapa hal yang dapat saya lakukan yaitu:

  • Dalam membuat program saya akan menampung ide, gagasan atau suara dari murid dengan membuka keleluasaan mengeluarkan pendapat melalui cara yang baik sebagai rencana program
  • Dalam membuat keputusan yang akan diambil terkait pemilihan atau teknis pelaksanaan program saya akan memperhatikan pilihan murid dengan arahan dan bimbingan kita yang baik, dalam proses pemilihan saya harus mengurangi kontrol guru, sehingga potensi pemilihan atau pengambilan keputusan murid dapat optimal.
  • Dalam pelaksanaan program saya akan melibatkan keaktifan murid dalam program sehingga murid merasa memiliki dan menjadi bagian dari program yang sedang terlaksana, hal ini akan menumbuhkan tanggung jawab murid secara optimal.

Tentu beberapa rencana tersebut tidak serta merta akan berhasil dan berdampak besar, saya akan mencoba dari hal kecil yang dapat saya lakukan, serta belajar dari pengalaman yang akan saya dapatkan. Sekian jurnal refleksi dwi mingguan yang terakhir yang saya buat, semoga bermanfaat untuk kita semua, Salam Guru Penggerak, tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun