Pada tahapan Ruang Kolaborasi, saya dan teman kelompok mendiskusikan nilai dan peran masing-masing individu kelompok, saling berbagi pengalaman dan melakukan refleksi, tahap ini saya belajar banyak hal dari pengalaman teman kelompok tentang aktualisasi nilai dan peran guru penggerak di masing-masing sekolah.
Pada tahapan Demonstrasi Kontekstual, saya menggambarkan diri saya di masa depan, dimana saya sudah menjalani 3 (tiga) tahun pasca lulus guru penggerak, pada tahap ini saya menggambarkan kegiatan-kegiatan yang saya bisa lakukan sebagai perwujudan nilai dan peran guru penggerak.
Kegiatan terakhir sebelum jurnal ini dibuat adalah Elaborasi, pada tahap ini selain dengan Bu Ela Nurlaela sebagai fasilitator kami dan Bu Elis Lisnawati sebagai pengajar praktik kami, kami juga belajar hal yang sangat luar biasa bersama instruktur kami yaitu Ibu Gusmardiani, beliau memaparkan pemahaman dan pengalaman beliau yang menambah pembendaharaan kami dalam mehami nilai dan peran guru penggerak.
PERASAAN/FELING
Perasaan yang saya rasakan dalam mempelajari modul 1.2 ini sangat luar biasa, saya bahagia bisa mendapat pemahaman bahkan mematahkan pemahaman saya yang keliru terhadap beberapa hal, tentu apa yang saya dapatkan akan merubah cara pandang saya dalam menjalankan aktifitas saya di sekolah, khususnya terkait penerapan nilai dan peran saya sebagai calon guru penggerak.
PEMBELAJARAN/FINDING
Pembelajaran yang saya dapat daro modul 1.2 tentang Nilai-Nilai da Peran Guru Penggerak yang sangat menarik bagi saya yaitu:
- Bahwa pemahaman saya tentang berfikir lambat itu “lemot” adalah keliru, berfikir lambat bisa membuat kita membuat keputusan dengan tepat
- Kecendrungan otak kita berfikir cepat karena menganggap informasi itu ancaman (pengaruh dari otak reftil dan mamalia), padahal Otak luhur manusia sistem kerjanya berfikir lambat
- Berfikir cepat digunakan untuk hal-hal terkait masalah emosi dan memutuskan tantangan yang sifatnya ringan, sementara berfikir lambat dibutuhkan untuk hal-hal terkait keputusan strategik yang lingkup tantangannya besar
- Berfikir cepat bekerja dengan tahapan ada aksi langsung reaksi, sementara berfikir lambat bekerja dengan tahapan ada aksi terus muncul reaksi dan terakhir merespon
- Bahwa Nilai Guru penggerak diterapkan setelah kita menjadi guru penggerak adalah keliru, tetapi Nilai Guru Penggerak harus dilakukan dari sekarang
- Nilai dan peran guru penggerak tidak harus dikuasai dan diterapkan secara sempurna saat ini juga, aktualisasi nilai dan peran yang sempurna butuh proses dan kita belajar dari melakukan hal kecil yang dapat kita lakukan
- Bahwa nilai guru penggerak inovatif itu tidak harus terkait dengan kemampuan TIK, tetapi dengan semua kemampuan budaya lenting yang fleksibel sesuai tujuan bersama
- Bahwa proses belajar itu dilakukan dengan utuh melibatkan pikiran, perasaan dan memori, tidak terpisah-pisah, proses belajar akan berhasil baik jika ketiganya seirama dalam pembelajaran
PENERAPAN KE DEPAN/FUTURE
Berdasar hal yang saya pelajari pada modul 1.2, yang akan saya terapkan ke depan setidaknya ada dua hal, yaitu:
- Saya akan mengaktualisasikan nilai dan peran guru penggerak mulai dari hal kecil yang mampu saya lakukan
- Saya akan mengaktualisasikan nilai dan guru penggerak mulai saat ini, tidak akan menunggu lulus guru penggerak
Demikian jurnal refleksi dwi mingguan saya yang kedua, semoga menjadi catatan perjalanan belajar yang bermanfaat untuk saya dan kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H