Mohon tunggu...
Pipi Lutina
Pipi Lutina Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis cerita dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layang- Layang

12 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layang- Layang

Karya : Pipi Lutina

Aku hanya lah sebuah kertas

Yang di rakit, di satukan oleh bambu dan benang

Tanpa adanya manusia dan angin

Aku bukanlah siapa-siapa

Rupaku di buat begitu cantik

Badanku di lenturkan

Untuk mengikuti arah mata  angin

Benang yang ada di bawahku

Mengikuti ke mana manusia membawaku

Angin yang kencang

Membawa aku terbang ke langit yang tinggi

Hingga manusia kagum

Melihat bentuk dan rupa ku

Tapi apakah manusia tahu

Angin yang kencang menimpaku

Pohon-pohon yang tinggi

Dan kabel yang berserakan dj atas jalan

Mereka menghambat ku

Mereka merusak rupaku

Mereka memutuskan benang antara aku dan pemilik nya

Hingga aku terputus di tengah jalan

Aku tidak tahu kemana aku pulang

Aku tidak tahu akan kemana aku bersandar

Aku tidak tahu apakah yang membuat aku

Akan an mencari aku

Akan merindukan aku

Kini aku sadar aku hanyalah sebuah kertas

Aku hanyalah alat pemanis belaka

Aku adalah penghibur

Di sela- sela sepi mu saja

Aku adalah sampah yang tidak ada artinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun