Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bhonafantura Diamuki Rokatenda Lagi Diterpa Covid-19, Bagaimana Nasibnya?

14 Desember 2020   23:03 Diperbarui: 20 Januari 2021   21:48 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pengungsi. (sumber: KOMPAS)

Pengalaman ini mengajarkan saya:

Bertolong-tolonglah dalam hidup karena bantuan sekecil apapun itu akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Saat ini, Ibu Bhonafantura telah bernasib sama dengan jutaan manusia yang terkapar pandemi covid-19. Pun Ibu Bhonafantura pastinya adalah wakil dari ribuan orang yang melarat karena bencana alam. Hal ini betul adanya.

Secara spesifik dengan adanya musibah Rokatenda, ibu Bhonafantura adalah sosok ibu yang bagi para ibu, sosok petani tulen bagi para petani, sosok penenun bagi para penenun untuk masyarakat Palue pada umumnya yang tak bisa disebutkan semuanya disini.

Tak hanya itu, Ibu Bhonafantura adalah korban yang terendus akibat bencana rokatenda selain anak-anak yang putus sekolah dan keluarga-keluarga harus merantau untuk mengadu nasib di negeri seberang yang alpa dari perhatian kita.

Para korban inilah yang sangat membutuhkan uluran tangan kasih kita. Mereka perlu ditolong saat ini dan segera.

Memang benar bahwa menolong adalah kata yang mudah diucapkan tetapi amat sangat berat untuk ditunjukan. Namun tak benar dan tidak layak jika membaca, menyaksikan melalui media tentang kegusaran hidup pun tak sempat bagi kita.

Konsentrasi kita hanya terpaku dan tertuju pada keriuhan publik dengan segala kemewahan agenda dan artibutnya. Namun pesonanya penuh sensasi yang nihil makna bahkan berbau anarkis dan koruptif.

Mari kita tanggalkan keributan publik yang menjelit di jagat maya dengan aneka kemasan yang menggiurkan kini. Kita hapus saja dari ingatan sosok superioritas yang mewacanai perpecahan, mengumbar kegaduhan dan mencoreng nilai persaudaraan bangsa.

Bukan kita tidak peduli terhadap berbagai gejolak sosial ini tetapi sebaiknya dan yang terpenting adalah pertama-tama mencari dan menemukan sosok yang alpa dari barisan perhatian publik yang sangat-sangat membutuhkan pertolongan kita.

Saat ini kita dibutuhkan walau itu hanya sekedar menoleh untuk melihat mereka. Selebihnya jika dalam diri kita mempunyai benak yang tajam untuk mencerna, hati yang peka untuk merasa maka kehendak baik itu akan lahir lewat tangan yang terbuka untuk memberi kepada orang-orang yang terhimpit bencana berdobel-dobel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun