Hemat saya, ada tiga bentuk formasi yang harus dijalankan oleh segenap umat kristiani searah dengan semangat prapaskah dimasa genting ini. Ketiga formasi ini sebagai dasar dalam membangun kazanah iman yang benar dalam kehidupan bersama.
Pertama, formasi personal (puasa). Berpuasa merupakan suatu usaha untuk tidak mengikatkan tubuh pada kenikmatan dunia. Sejajar dengan itu, selama wabah corona formasi diri berarti menjaga keteraturan diri dengan menerapkan pola hidup yang menyelamatkan diri dan sesama. Aksi nyatanya yakni menjalankan jarak fisik, mencuci tangan dll
Kedua, formasi sosial (amal). Beramal menjadi suatu perwujudan cinta kasih kristiani. Searah dengan itu juga diharapkan kaum kristiani yang merasa tergerak hati untuk menyumbangkan sesuatu bagi orang lain berupa hasil kerja (dana untuk pengadaan peralatan medis) dan semangat hidup untuk korban dan dukungan moril bagi tim medis dalam menjalankan tugas mereka. Itulah ungkapan solidaritas, kesosialan, rasa kemanusiaan yang paling dalam dari diri kita
Ketiga formasi spiritual (doa). Doa adalah upaya membangun hubungan intim dengan Allah. Bagi orang kristiani, doa bukan perkara personal semata namun mempunyai korelasi dengan dimensi sosialitas dunia pada umumnya. Oleh karena itu, dalam konteks ini, dalam doa kita mempertemukan Allah dengan derita dunia. Dalam doa kita persembahkan kegelisahan dan harapan dunia ditengah kemendesakan hidup yang dipengaruhi oleh covid 19 ini. kita yakin, doa merupakan perwujudan kekuatan kerohanian  yang tak tertandingi dalam mengatasi segala bentuk cobaan di dunia.
Inilah cara dinama kita menjaga menjaga kemurnian dalam relasi dengan tubuh insani, sesama, dan tuhan sekaligus cara dimana kita menyelamatkan dunia.
Mari kita mengamalkannya!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H