Lihatlah
Moleknya memukau jagat
Seakan mengelabuimu pesona istana kota nan mewah
Dengan jemarimu terpatri kursi empuk itu
Namun diduduki oleh insan yang telah merampas sehasta kainmu
Dan dengan kata menambal dahaga kekwatiranmu
Ternyata engkau hanya pemegang tangkai bukan pemilik kelopak
Yang aroma madunya telah terisap habis tuk takhta yang kokoh
Yang tertinggal bau sengat bekas bakar kobaran mentari
Sarinya kaku dalam jamahan tangan palsu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!