Lihatlah
Ladang kekuasaan itu
Tunas-tunas murni nan subur permaimu
Telah terhimpit moleknya ilalang janji
Yang menggiring pada kekerdilan
Dan mati dalam ketandusan tanah asamu
Seperti ladang tak bertuan
Ibarat menuai dari benih yang tak ditaburkan
Begitulah nestapa akan mencabik nuranimu
Kala hartamu tenggelam terbawah arus tak peduli
Dan pusakamu hanyut membajir depan kelopak
Terbiarkan mengapung, berlalu
Karena raga tak mampu merangkak tuk peluk
Engkau semaikan biji pilihan
pada ladang kekuasaan yang keliru
Yang tak berpundak untuk ditumpangi bebanmu
Hanya air keruh itu telah menghapus keringat peluhmu
Hari ini jika engkau satu dengan ilalang
Juangmu hanya akan merangkai meterai
pada pusara yang berdiam di tanah merahmu
dan bersama hangus terbakar diperapian yang sama.