Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lihatlah Kekuasaan Itu | 02

18 Maret 2020   17:51 Diperbarui: 18 Maret 2020   17:55 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah

Ladang kekuasaan itu

Tunas-tunas murni nan subur permaimu

Telah terhimpit moleknya ilalang janji

Yang menggiring pada kekerdilan

Dan mati dalam ketandusan tanah asamu

Seperti ladang tak bertuan

Ibarat menuai dari benih yang tak ditaburkan

Begitulah nestapa akan mencabik nuranimu

Kala hartamu tenggelam terbawah arus tak peduli

Dan pusakamu hanyut membajir depan kelopak

Terbiarkan mengapung, berlalu

Karena raga tak mampu merangkak tuk peluk

Engkau semaikan biji pilihan

pada ladang kekuasaan yang keliru

Yang tak berpundak untuk ditumpangi bebanmu

Hanya air keruh itu telah menghapus keringat peluhmu

Hari ini jika engkau satu dengan ilalang

Juangmu hanya akan merangkai meterai

pada pusara yang berdiam di tanah merahmu

dan bersama hangus terbakar diperapian yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun