Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wangsakerta Apaan Sih?

15 November 2019   14:29 Diperbarui: 15 November 2019   14:36 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum masuk ke pembahasan, jadi kenapa ujug ujug bahasa saya begini, karena rasanya pointless kalo bahasanya baku banget. Motivasi pertama saya nulis sejarah yang di publis tuh biar gampang dipahamin. Dulu awal awal nulis saya pake bahasa yang kaya gini, malah pake lu gua, biar gampang paham gitu kan. Nah makanya kalo bahasanya baku ya apa bedanya sama buku buku sejarah di Gramed?

Nah, atikel kali ini saya mau bahas tentang sebuah istilah yang berkali kali disebut di tulisan sebelumnya. Wangsakerta.

Beberapa kali tuh disebut "Naskah Wangsakerta" di tulisan yang lalu, terus dibilang juga katanya Naskah ini kontroversi ke'"sohih"-annya. Emang kenapa si Naskahnya? Salah apa si Wangsakerta?

Jadi gini gengs, dulu, di abad ke 17M, lagi jaya jaya nya nih kerajaan macem Mataram di Jawa Tengah, sama Banten di Jawa Barat. Walaupun sama sama kesultanan, tapi tetep lah pada adu pengaruh. Jadi jangan kira perang dingin Proxy War ga pernah ada di indo. Ada lho, cuma jarang kedengaran.

Nah, sistem kerajaan jaman dulu tuh gini nih, misalnya ada kerajaan gede, ya contoh Mataram Islam lah. Mataram Islam ni karena kuat, dia berhasil naklukin wilayah wilayah di sekitarnya. Terus pemimpin wilayah yang ditaklukkan itu jabatannya jadi semacem "Banner Man" kalo di GOT atau di Kerajaan Abad Pertengahan Eropa lah. Buat yang ga tau, Banner Man itu "Raja Bawahan" yang loyal sama Raja Induk. Punya Otonomi Wilayah, tapi kewajibannya bayar upeti, sama kirim tentara kalo Kerajaan Induk lagi perang.

Nah, ada bedanya Banner Man Indo sama Eropa. Kalo di indo tuh si Banner Man ga boleh tinggal di wilayahnya, soalnya wilayahnya udah ditaklukin kan. Nah Banner Man tinggal di Keraton Kerajaan Induk, terus yang jalanin pemerintahan di wilayahnya tuh Orang Tunjukan Kerajaan Induk yang setia sama Induk.

Nah, di tengah Proxy War Banten-Mataram, tersebutlah Kesultanan Cirebon. Kesultanan ini dipimpin sama Raja yang namanya Panembahan Adining Kusuma, gelarnya Panembahan Ratu II. Dia cowo ya jelas, Ratu tuh sering dipake buat Gelar Raja di Indo. Dimulai dari Kerajaan Medang Gelar "Ratu" dipake buat Raja.

Oke, seperti sistem yang udah disebut, Banner Man tinggal di Keraton Kerajaan Induk. Karena Cirebon ni bawahannya Mataram, akhirnya Panembahan Ratu II tinggal di Mataram bareng anak pertama dan anak keduanya. Tapi, pada hakikatnya tuh Kesultanan Cirebon kaga kalah perang, artinya belum ditaklukkan sama Mataram, jadi yang mimpin Cirebon tu bukan orang tunjukkan Mataram, tapi anak ketiga dari Panembahan Ratu II, yaitu Pangeran Wangsakerta.

Oiya, terus kenapa Panembahan Ratu II tinggal di Keraton Induk padahal belum takluk? Itu karena Panembahan Ratu II ada hubungan kerabat sama Mataram. Juga Kesultanan ini sebenernya lebih deket ke "bekas wilayah Mataram" daripada Banten. Dulu kan Cirebon di bawah Demak, sedangkan Mataram tu kelanjutan dari Kerajaan Demak. Walaupun Panembahan Ratu II juga punya hubungan darah sama Kesultanan Banten, tapi hubungan Kesultanan Cirebon Sendiri emang lebih deket ke Mataram.

Oke lanjut ke Wangsakerta. Jadi, ketika Ayah dan kedua kakaknya tinggal di Mataram, Wangsakerta umurnya baru 20-30an. Masih muda banget. Tapi dia bisa memerintah Kesultanan Cirebon dengan baik. Masa kepemimpinannya juga ga sebentar loh. Dia tuh jadi Sultan Cirebon selama 12 tahun, tanpa bimbingan siapapun, dan melaksanakan tugas dengan mandiri. Dia ni dikenal sebagai anak muda yang baik, ganteng, dan suka banget sama ilmu.

Diceritakan, jadi selama Panembahan Ratu II tinggal di Mataram, Panembahan Ratu II sering banget ngasih tau satu mimpi terbesarnya. Dia bilang ke kedua anaknya, kalo dia mau bikin buku sejarah Nusantara yang isinya kisah dari jaman prasejarah sampe jaman mereka idup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun