Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wangsakerta Apaan Sih?

15 November 2019   14:29 Diperbarui: 15 November 2019   14:36 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi ya mau gimana kan, dua anaknya juga ditahan di Mataram, ga bisa bikin buku kaya gitu yang itungannya proyek gede banget. Nah, karena Pangeran Wangsakerta yang mimpin Cirebon tuh suka banget Ilmu, akhirnya dia beranikan diri untuk nyusun buku itu.

Pangeran Wangsakerta pun nyusun kepanitiaan. Dia mau bikin Seminar Diskusi berskala Nusantara untuk menyusun buku impian ayahnya. Dia tunjuk panitianya rapih banget. Ada Sie. Acara, Sie. Akomodasi, dsb dsb.

Dalam Seminar ini, dia ngundang semua juru tulis dari setiap Kerajaan yang ada di Nusantara. Entah kerajaan kecil, atau besar. Juru Tulis tu kan semacem sekretaris gitu kan jadi pasti pada nyimpen tuh arsip hikayat sejarah kerjaannya masing masing.

Selain perwakilan dari seluruh Nusantara, Wangsakerta juga manggil orang orang dari luar negri. Cina, Arab, dan beberapa negri lain. Fungsinya sebagai Saksi dan penengah. Karena seringkali perdebatan antara Juru Tulis terjadi.

Kan ya namanya kerajaan, pasti kadang singgungan. Nah kalo ada peristiwa perang nih, antara kerajaan A sama B contohnya, terus dua duanya cekcok, siapa yang sebenarnya ngawalin perang, siapa yang salah, siapa yang menang. Soalnya cerita kan ditulis ga mungkin dong merugikan yang nulis, jadi gitu lah banyak ribut. Makanya ada Saksi Asing. Kan catatan Cina banyak tuh yang nulis tentang Indonesia. Banyak juga hikayat Arab yang ngerekam Indonesia, makanya dari dua etnis itu dijadikan saksi.

Akhirnya, setelah semua upaya itu, terbitlah Naskah Wangsakerta. Naskah ini tebel banget. Hasil karya Wangsakerta cs. adalah 1213 judul naskah yang totalnya sampe 10.000 halaman! Cuma buku buku ulama Islam klasik mungkin yang bisa nyaingin karya ini. Tapi sayangnya yang sampe ke kita sekarang cuma beberapa judul naskah aja. Kaya Pustaka Rajyarajya I Bumi Nusantara, Pustaka Pararatwan, dan Pustaka Nagarakretabhumi.

Sayangnya lagi, naskah naskah yang sekarang ditemukan ini, banyak kalangan yang bilang kalo itu palsu. Kenapa kok dibilang palsu? Banyak sebenernya, tapi saya tulis 4 Faktor aja:

1. Proses Pembuatannya Sulit Dipercaya Bisa Berhasil

Ini yang paling nyelekit nih. Saya tulis pertama soalnya yang nyanggah juga banyak banget. Jadi kata sebagian ahli, Zaman ketika itu tuh walaupun Mataram sama Banten masih rada berdaulat, tapi intervensi Belanda juga udah kenceng. Kebukti dari adanya wakil Belanda di Kesultanan Banten, campur tangan Belanda di urusan Mataram, bahkan pengangkatan Sultan Cirebon setelah Panembahan Ratu II wafat pun atas restu Belanda. Belum lagi ketika itu Mataram pun lagi konflik internal sama Trunajaya dari Madura, dan pasukan Bajak Laut Kraeng Galengsong.

Belanda jelas lah ga bakal ngizinin geliat ilmu besar besaran itu terjadi. Mana penyelenggaranya cuma Kesultanan Bawahan Mataram. Tapi kan Cirebon dibawah perlindungan Mataram? Ya gimana mau ngelindungin kalo tentara Mataram aja kalah mulu di perang perang lawan Trunajaya saat itu. Jadi sulit dipercaya bahwa Wangsakerta beneran ngadain Seminar besar itu di abad 17.

Jelas pendapat ini dilawan sama orang orang yang ngebela Naskah Wangsakerta. Belaan mereka ranahnya "simpatik-patriotis" gitu. Mereka bilang ya elah, giliran barat atau negara asing yang bikin ginian aja langsung dipercaya keabsahannya. Tapi giliran bangsa sendiri, kok malah diginiin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun