Mohon tunggu...
Andi Ikhbal
Andi Ikhbal Mohon Tunggu... -

Hanya pion catur yang berharap menjadi queen.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Yakin Masih Mau Pungli? Tak Ada Kompromi Lho!

19 Maret 2017   16:01 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:43 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah demonstran melakukan unjuk rasa menolak pungutan liar. Sumber: Tempo.co

Terminal Peti Kemas Tanjung Priok. Sumber: Antarafoto.com
Terminal Peti Kemas Tanjung Priok. Sumber: Antarafoto.com
“Masih banyak pelabuhan lain yang mungkin melakukan tindakan yang tidak layak dan efisien. Uang tunai Rp 6,1 miliar hasil OTT itu belum terhitung dengan total kerugian negara yang diakibatkan karena pungli semacam ini,” tambah dia

BKS memang sangat berkomitmen memerangi penyimpangan-penyimpangan semacam ini. Belum lama ini, Menhub era Kabinet Kerja Jokowi mendatangi KPK. Kalau kebanyakan pejabat dan elite di negeri ini datang ke sana saat ketiban ‘sial’, Budi Karya malah berbeda. Ia ingin mengantisipasi nasib buruk terjadi atas proyek-proyek instansinya.

Mungkin sebagian orang menghindari bertemu dengan KPK, BKS malah berkomunikasi dengan Ketua KPK, orang nomor satu di lembaga tersebut. Ia justru banyak cerita tentang pengerjaan pembangunan infrastruktur yang nilainya triliunan rupiah seperti, MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rapid Transit) sampai jembatan timbang.

Untuk jembatan timbang di beberapa daerah, menurut Pak BKS, sudah terlalu banyak pungli. Misal saja, truk yang membawa muatan dengan tonase di luar standar dibolehkan melintas dengan hanya membayar sejumlah uang kepada oknum petugas di sana. Itulah mengapa, ia ingin mengambil alih tugas pemerintah daerah tersebut.

“Itu bisa diberikan kepada BUMN atau swasta yang jelas memiliki kapasitas serta mampu bekerja dengan disiplin untuk menghindari masalah-masalah ini,” ujar dia.

Bukan tanpa solusi, Menhub melalui jajarannya tengah menggarap secara optimal layanan transportasi laut. Dengan mengangkut barang lewat jalur tersebut, maka ongkos pengusaha angkutan logistik peti kemas semakin terjangkau. Namun, masalah di Kaltim ini tentu menjadi bahan pertimbangan masak-masak mereka.

Aksi premanisme memang di mana-mana. Bukan hanya di laut, tapi juga di darat. Untungnya Menhub bersikap tegas. Pun Polri bersama Tim Saber Pungli Samarinda benar-benar sigap. 

Hal ini tentu membuat para oknum pelaku pungli berpikir ulang bila ingin berbuat macam-macam. Awas. Mata telinga orang-orang yang ingin membagun birokrasi bersih, ada di mana-mana.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan Tanjung Perak Surabaya. Sumber: Pelindo.co.id
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan Tanjung Perak Surabaya. Sumber: Pelindo.co.id
Tak perlu lagi takut mengadu. Pemerintah sekarang lebih cekatan. Mereka langsung bergerak saat mendapat laporan. Belum lagi, Menhub BKS benar-benar punya komitmen. Ketahuan pungli, sikat. Ini bukan lagi waktunya bermain-main dengan proyek pemerintah. Penyimpangan-penyimpangan, biarpun receh, pasti kena sanksi, baik moral dan pidana.

Ingat apa kata Presiden RI Jokowi ketika di Singkawang Sabtu (18/3) kemarin? “Hati-hati yah,” memberikan peringatan kepada para oknum pelaku pungli. “Saya ingatkan agar semuanya hati-hati, layani dengan baik, layani dengan cepat karena yang namanya saber pungli itu bekerja,” tambah Presiden. Yakin masih mau melakukan pungli?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun