Mohon tunggu...
Andi Ikhbal
Andi Ikhbal Mohon Tunggu... -

Hanya pion catur yang berharap menjadi queen.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sambut Angkutan Terpadu di Jakarta

4 Maret 2017   06:14 Diperbarui: 4 Maret 2017   16:00 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menub Budi Karya Sumadi meninjau proyek MRT"][/caption] PERNAHKAH kita membayangkan enaknya kalau angkutan umum di Jakarta satu dengan lainnya terkoneksi? Mereka yang berdomisili di kota-kota penyangga bisa memiliki akses mudah ke Ibu Kota tanpa harus menikmati dulu kemacetan. Layanan transportasi publik ada dalam satu stasiun besar, mulai dari jenis kereta sampai bus. Hal ini tengah digarap Pemerintah. Tentu menjadi perhatian Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi untuk membangun keterpaduan layanan angkutan umum. Akses harus masyarakat semakin mudah untuk menjangkau Jakarta dari satu titik ke titik lainnya. Misal, Cibubur menuju Tanjung Priok. Dari rumah kita bisa naik ojek online, atau naik angkot. Bisa juga bawa motor sendiri. Kemudian parkir di stasiun LRT. Ambil jurusan ke Sudirman. Turun dari LRT, tanpa keluar stasiun kita langsung naik MRT jurusan Ancol. Setibanya di sana, tak perlu keluar lagi dari stasiun, sudah tersedia Transjakarta ke arah Tanjung Priok. Pembayarannya semacam Elektronik tiket di KRL Commuterline. Satu kali bayar saja. Tentu akan lebih top lagi, bila angkutan-angkutan ini memiliki jadwal pasti. Tidak ngaret. Penumpang bisa perhitungkan jadwal keberangkatan mereka dan sampai di tempat tujuan. Walau berpindah-pindah moda tapi kayaknya tetap asyik. Pastinya lebih hemat. Kalau sudah begitu, saya lebih pilih pensiun bawa motor/mobil dengan jarak tempuh yang jauh. Bagaimana Anda? Kalau satu penduduk Jabodetabek sepakat hal ini, saya jamin, jalan raya bisa nyaris kosong. Hampir semua penduduk DKI Jakarta di siang hari mungkin pindah ke angkutan umum. Penggunaan kendaraan pribadi hanya untuk hal-hal tertentu saja. Bukan rutinitas lagi. Upaya kurangi kemacetan pasti lebih efektif dan efisien. Bukan lewat aturan, three in one atau ganjil genap. Tapi lewat penyediaan angkutan yang nyaman, aman dan tepat waktu. Kalau saya dengar-dengar sih, memang itu cita-cita pak Menhub Budi Karya Sumadi. Mula-mula ia ingin menciptakan layanan transportasi massal di Jakarta yang sinergi. Kemudian menular ke kota-kota besar lainnya. Solutif. Belum lama ini, Menhub Budi Karya meninjau proyek pembangunan Stasiun MRT di Thamrin. Progresnya kata dia sudah 61,42 persen. Sesuai rencana kata dia akan selesai pada 2019. Lalu konstruksi tahap kedua dipercepat dari jadwalnya di 2019 jadi 2018 yakni jalur sepanjang 25 kilometer dari Selatan ke Utara Jakarta agar bisa rampung 2021. Begitu juga pembangunan dari Timur ke Barat sepanjang 80 kilometer dimulai lebih awal. Sebelumnya itu pada 2022 menjadi 2019. Menurut dia, supaya di tahun 2023 atau 2024, jalur MRT sudah siap dilintasi kereta cepat.  Proyek LRT yang awalnya dikabarkan terhambat karena kurangnya pendanaan, sekarang sudah beres. Pembangunan tahap I dengan panjang total jalur 43,3 kilometer ditargetkan selesai 2019 oleh PT Adhi Karya (Persero). Ada 3 lintasan yang dikerjakan yakni lintas Cawang - Cibubur (14,3 km), Cawang - Bekasi (18,5 km) dan Cawang Dukuh Atas (10,5 km). Saya sudah bisa menerawang, bagaimana angkutan Jakarta nanti kalau LRT dan MRT 'kelar'. Belum selesai di sini. Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga sudah melaunching bus angkutan pemukiman atau JR Connexion. Menhub Budi mengatakan, bus ini akan terpadu dengan Transjakarta, APTB dan Damri. Kalau dipikir-pikir, dengan adanya KRL Commuterline dan Bus Transjakarta yang sudah beroperasi sekarang ini, masyarakat sudah banyak yang beralih ke moda angkutan umum. Apalagi kalau MRT dan LRT siap melintas nanti. Tinggal sekarang, bagaimana pemerintah memikirkan seperti apa konsep terpadu dan terkoneksi antara satu dengan yang lainnya. Sudah siapkah kita berpindah ke angkutan umum? Mari sambut realisasi transportasi publik masa depan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun