Mohon tunggu...
Andi Ikhbal
Andi Ikhbal Mohon Tunggu... -

Hanya pion catur yang berharap menjadi queen.

Selanjutnya

Tutup

Money

Andai Potensi Indonesia Dioptimalkan

22 Februari 2017   15:59 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KALAU diminta pilih kewarganegaraan, anda mau menjadi warga negara mana? Silahkan jawab di kolom komentar ya, hehe.

Ada yang bilang negara ini terancam bangkrut. Ada yang bilang perekonomiannya sudah mulai membaik. Lalu mana yang betul? Indonesia adalah negara yang kaya. Negara kita adalah negara maritim, dan akan menjadi poros maritim dunia. Saya optimis.

Lihat saja potensi industri maritim kita. Luas lautnya kurang lebih 5,8 juta kilometer. Memiliki 177.504 pulau-pulau dengan garis pantai 95.181 kilometer sehingga pantas kalau dikatakan Indonesia ini adalah negara maritim, didukung dengan sektor agraris.

Potensi pertanian Indonesia juga tak kalah penting, bahkan menduduki peringkat 10 dunia. Komoditas kepala sawit, karet dan kopi dijajaran nomo satu, dua dan tiga. Pun, rempah-rempah hasil produksi kita, untuk komoditas pala, cengkeh dan lada menempati peringkat satu dunia.

Dari sektor parawisata potensinya dapat dilihat dari kontribusi sebesar 10 persen Pendapatn Domestik Bruto (PDB) yang tertinggi di ASEAN pada 2015. Kemudian, peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional, sebesar 93 persen, serta pertumbuhan penerimaan devisa tertinggi 13 persen.

Potensi negara ini besar, kan? Andai potensi-potensi ini dioptimalkan 100 persen, anda mau jadi warga negara mana?

Indonesia merupakan bangsa besar dengan potensinya yang juga besar. Namun belum diberdayakan secara optimal. Indonesia saat ini masing mengandalkan bahan baku terutama untuk ekspor, masih sedikit industri yang melakukan inovasi dalam rangka peningkatan nilai tambah produk.

Dengan kondisi sekarang saja, bisa dibilang ‘so far so good’ pasti banyak orang yang bangga menjadi warga negara Indonesia, apalagi kalau negeri nan kaya ini memaksimalkan sumber dayanya.

"Potensi yang besar ini serta-merta harus didukung dengan sistem tranportasi yang andal seperti pengadaan transportasi laut yang terstandarisasi, pembangunan kapal dan pemeliharaan, pelabuhan barang, pembangunan tol laut guna penyerataan harga komoditas," kata Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.

Selain itu pungli di pelabuhan harus dihilangkan, konektivitas sistem transportasi, Transit Oriented Development untuk kemudahan akses turis serta perubahan paradigma distribusi dari darat ke laut, tambah dia dalam seminar nasional yang digelar KEIN dengan Universitas Diponegoro, di Semarang, Jawa tengah, Rabu (22/2).

KEIN adalah Komite Ekonomi dan Industri Nasional. Ini adalah lembaga khusus yang dibentuk dengan payung hukum Peraturan Presiden No.8 tahun 2016. Dimana esensinya untuk menunjang keberhasilan Kabinet Kerja dalam tentukan kebijakan ekonomi dan industri nasional.

Pembentukan KEIN adalah dalam rangka penugasan dari presiden untuk reindustrialisasi Indonesia hingga tahun 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka.

KEIN mendapat tugas untuk memebenahi masalah industri Indonesia, jangan seperti sekarang negara kita masih dalam kategori ‘Factor Driven Economy’, yaitu masih mengandalkan komoditas bahan baku. Lembaga ini akan fokus peningkatan produksi dari bahan baku agar diolah lagi agar industri kita semakin maju.

“KEIN telah hadir sebagai bagian dari strategi industrilisasi Indonesia dan menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk dapat menjadi negara industri maju,” tambah Menhub.

Budi Karya menyatakan pihaknya mendukung penuh KEIN dalam rangka mempercepat industrialisasi Indonesia. Dengen penekanan, adanya kesinambungan ketersediaan jasa transportasi di seluruh wilayah tanah air.⁠⁠⁠⁠

Jasa transportasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat, sekaligus mempercepat industrialisasi di Indonesia sebagai mana yang menjadi cita-cita KEIN, dan harapan kita semua pada umumnya.

Pengalaman menunjukkan kelangkaan dan gangguan pelayanan jasa transportasi sangat besar pengaruhnya pada dinamika dan stabilitas kehidupan masyarakat.

Kementerian Perhubungan sendiri dalam fungsinya sebagai konektor terus mengembangkan Tol laut dan Tol udara. Implementasi Nawa Cita ini pada tahun 2016 setidaknya telah menurunkan harga berbagai komoditas.

Kesinambungan ketersediaan jasa transportasi di seluruh wilayah tanah air merupakan hal yang mutlak karena fungsi strategis transportasi dalam ikut menciptakan stabilitas dan kelangsungan kegiatan masyarakat serta roda pemerintahan.

Sekali lagi, bila potensi alam Indonesi dioptimalkan, apakah Anda masih mau menjadi pindah kewarganegaraan? Sebentar lagi, hal ini segera terwujud. Maka, mari kita bangga sebagai orang Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun