Peradaban semakin maju, manusia pun berpacu,
tetapi hati tetaplah hati layaknya lazuardi,
Hati selalu meminta ia pulang,
Bagai merindukan gemintang,
Adakala hidup, datang menampar utopia yang begitu sempurna tercipta,
Dunia pun senantiasa menjanjikan nirwana,
Mungkin ia selaksa utopia sempurna yang menampar hidupku Ketika merindukannya pulang,
Selalu saja begitu,
Skenario penuh rindu,
hingga waktuku tiba mendambakan utopia lain di atas sana,
bersama semesta menanti hilang nestapa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!