Mohon tunggu...
ana Mhi
ana Mhi Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita dengan keseharian biasa saja

Suka kopi dengan khas pahitnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Dewasa Itu...

1 September 2023   23:31 Diperbarui: 1 September 2023   23:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com/FabricioMacedoPhotos

Kawan,

Bagaimana kabar duniamu setelah tujuh tahun lamannya kita tidak lagi di satu perahu,

Mendayung dan kian melewati lika liku kehidupan dewasa yang sering kali menyiksa kalbu,

Baca juga: Puisi: P. Ramlee

Kadang ingin sekali diri ini kembali melewati alur demi alur kisah saat kita masih berseragam putih abu-abu,

Menikmati apa saja keluguan tingkah saat kita masih duduk menghitung barisan angka hingga sampai pada puncak yang dituju.

Kawan,

Tidakkah kau merasa dewasa yang diimpikan dulu rupanya tidak semudah bayangan kita,

Suka rela memasang badan menerima tajamnya lidah dari para insan yang gemar melembungkan dada,

Atau bahkan pasrah dengan jalan takdir yang Tuhan berikan sekalipun pasangan tiada lagi sejalan seirama,

Seolah ungkapan "jatuh sekali bangkit seribu kali" tak boleh lupa apalagi sirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun