Mohon tunggu...
ana Mhi
ana Mhi Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita dengan keseharian biasa saja

Suka kopi dengan khas pahitnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keren! Wilayah Bebas Asap Rokok Pertama di Dunia: Bone-Bone, Sulawesi Selatan

27 September 2022   21:15 Diperbarui: 27 September 2022   21:14 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram.com/eee_marsam

Menemukan tulisan 'Dilarang Merokok' dalam sebuah ruangan tentu sudah biasa dan sering kita jumpai.

Tapi bagaimana jika tulisan ini terpasang di suatu wilayah yang bisa dikatakan luas?

Dalam ruangan kecil saja, anjuran ini kerap diabikan. Lalu seperti apa cara yang digunakan sehingga larangan merokok bisa menghipnotis satu desa?

Daripada penasaran, yuk simak informasi menarik di bawah ini.

1. Lokasi desa bebas asap rokok

Papan peringatan 'Dilarang Merokok' banyak terpasang di salah satu wilayah Indonesia Timur. Tepatnya di desa Bone-Bone, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Hebatnya, aturan ini harus dijalankan bukan hanya untuk masyarakat setempat saja tetapi berlaku juga untuk tamu yang berkunjung ke desa Bone-Bone ini.

2. Awal mula terbentuknya desa bebas asap rokok

Pada tahun 2000, seorang kepala desa yang akrab disapa warga setempat bapak Muhammad Idris mempunyai sebuah ide menjadikan desanya sebagai desa dengan udara yang bersih.

Maka tercetuslah ide untuk melarang merokok di wilayah yang ia pimpin.

Tentunya bukan hal yang mudah untuk membuat warganya patuh dengan aturan yang ia buat.

Bahkan aturan ini sempat mendapat penolakan dari warga setempat, loh namun hal ini tidak menurunkan semangatnya.

Ia terus berupaya secara perlahan, dimulai dengan melarang warga setempat memperjual belikan rokok sampai memberlakukan adanya denda bagi setiap warganya yang kedapatan merokok.
Z
3. Dampat positif aturan 'dilarang merokok'

Lika liku terciptanya desa bebas asap rokok cukup memakan waktu. Apalagi sebelumnya penduduk desa Bone-Bone ini tercatat sekitar 70% adalah perokok dengan jumlah penduduk kurang lebih 800 jiwa.

Keyakinan akan terwujudnya desa bebas asap rokok ditambah dengan kerja keras dan konsisten serta kerja sama warga setempat akhirnya membuahkan hasil.

Desa Bone-Bone menjadi desa pertama di dunia yang bebas asap rokok, selain itu bapak Muhammad Idris juga mendapatkan penghargaan dari WHO atau organisasi kesehatan dunia dan banyak mendapat penghargaan juga dari pemerintah.

Dampak luar biasa lainnya yang dirasakan warga atau pengunjung desa Bone-Bone ini adalah dapat merasakan udara yang bersih, sehat dan terhindar dari polusi.

Banyak wisatawan lokal dan asing datang berkujung sekedar untuk menikmati desa wisata Bone-Bone yang asri ini.

Itulah sedikit informasi mengenai desa bebas asap rokok ini. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk masyarakat di seluruh dunia agar lebih peduli terhadap lingkungan.

Saat ini memang tidak mudah menumbuhkan rasa peduli lingkungan, apalagi jika harus mengajak ratusan bahkan jutaan jiwa. Maka mulailah dari diri sendiri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun