Oleh WHO kelor dinobatkan sebagai pohon ajaib, loh. Â WHOÂ (World Health Organization)Â adalah organiasi kesehatan dunia.Â
Bukan tanpa alasan, WHO menobatkan ini karena kelor memberikan khasiat kesehatan dengan harga yang bisa dijangkau oleh negara-negara termiskin di dunia selama kurang lebih 40 tahun.
Tumbuhan yang hidup di daerah tropis ini sudah terkenal manfaatnya sejak dahulu, digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.Â
Berikut manfaat-manfaat daun kelor untuk kesehatan.
1. Mengatasi gangguan penglihatan
Kurangnya fungsi penglihatan disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin A oleh tubuh.
Vitamin A adalah vitamin yang mudah larut dalam lemak dan dapat kita peroleh dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.Â
Salah satu jenis sayuran yang mengandung banyak vitamin A ialah kelor.
Selain itu, mengkonsumsi kelor dapat mencegah masalah kesuburan pada pria maupun wanita di kemudian hari.
Kemudian dapat merawat kulit agar tetap sehat dan tidak mengalami gangguan kulit yang sampai membahayakan.
Bahkan dapat meningkatkan fungsi kerja otak pada anak dan yang tidak kalah penting kelor juga berguna untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak terkena penyakit infeksi.
Penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan mengkonsumi kelor di antaranya yaitu peradangan paru-paru (pneumonia), infeksi saluran peranapasan (ISPA), campak dan diare.
2. Mencegah penumpukan lemak pada hati
Salah satu penyakit yang paling beresiko tinggi mengalami kematian adalah penyakit liver atau penyakit hati.
Penyakit ini disebabkan oleh menumpuknya lemak di daerah tersebut bahkan bisa sampai memicu timbulnya penyakit berbahaya yang tersebar di beberapa bagian tubuh lainnya.
Salah satu tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penumpukan lemak pada hati ini adalah dengan mengkonsumsi kelor.Â
Kelor mengandung kolin yang dapat membantu mencegah penyakit hati, meskipun bukan termasuk dalam jenis vitamin tetapi kolin merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Selain mencegah penyakit hati, kelor berguna untuk mencegah resiko terserang penyakit jantung.
Pada ibu hamil dapat meningkatakan daya ingat selama masa kehamilan dan perkembangan otak janin akan meningkat sehingga menurunkan resiko bayi lahir cacat.
3. Mengobati penyakit beri-beri
Penyakit beri-beri adalah kondisi dimana kita merasakan gejala sesak nafas, pergerakan bola mata yang tidak seperti biasanya, meningkatnya detak jantung, mengalami pembengkakan pada kaki, dan muntah-muntah.Â
Penyakit beri-beri muncul jika tubuh kekurangan vitamin B1, sumber vitamin B1 bisa didapatkan dengan mengkonsumsi kelor.
Kelor dapat memenuhi kebutuhan harian asupan vitamin B1 yaitu sekitar 1 sampai 1,4 mg ini berdasarkan angka kecukupan gizi yang disarankan oleh Menteri Kesehatan.
Selain dapat mencegah dan mengobati penyakit beri-beri, kelor juga bermanfaat untuk mencegah gangguan pada otak atau yang dikenal dengan sebutan Sindrom Wernicke-Korsakoff.
Jika kamu mengalami gangguan tidur kamu bisa mengkonsumsi kelor untuk mengobati penyakit insomnia juga, loh.
4. Mencegah Kulit kering dan pecah-pecah
Tahukah kamu, bibir pecah-pecah dan kulit kering disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B2 oleh tubuh.Â
Vitamin B2 dapat kita dapatkan dengan mengkonsumsi susu, daging, kacang-kacangan, telur, roti dan sayur-sayuran hijau.Â
Salah satu sayuran hijau yang kayak akan vitamin B2 adalah kelor.
Kelor yang mengandung vitamin B2 selain dapat mencegah kulit kering dan bibir pecah-pecah juga bermanfaat untuk mencegah penyakit anemia atau kekurangan sel darah merah.
Kemudian dapat mengobati infeksi mulut yang disebabkan oleh jamur atau biasa dikenal dengan sebutan candidiasis dan mencegah kita mengalami katarak.
5. Mengobati penyakit dermatitis
Penyakit dermatitis adalah kondisi kulit yang mengalami peradangan berupa ruam kemerahan bahkan ada yang sampai membuat kulit bersisik dan muncul benjolan berisi cairan.Â
Kelor merupakan sumber vitamin B3 yang tinggi yang berfungsi untuk mengobati penyakit dermatitis.
Selain itu kelor bermanfaat untuk membuat tubuh lebih bersemangat menjalani aktivitas, Â mengobati masalah pada pencernaan, bahkan bisa sampai menurunkan resiko mengalami depresi, loh.
Adapun penyakit berbahaya yang dapat diobati dengan menggunakan kelor yaitu diare dan gejala demensia.Â
Gejala demensia adalah gejala yang muncul karena suatu penyakit atau kelainan yang terjadi pada otak.
6. Pendarahan pada gusi
Selain kaya akan vitamin B, kelor juga mengandung vitamin C yang bisa mencegah atau mengobati peradangan pada gusi dan menjaga kekuatan gusi dan gigi.Â
Jika kamu sering mengalami sariawan itu juga pertanda tubuh kekurangan vitamin C.
Di samping itu kelor berguna untuk menjaga berat badan tetap seimbang, tidak mengalami kegemukan atau mengidap penyakit anoreksia.
Dimana kondisi ini membuat selera makan terganggu sehingga membuat berat badan turun yang kita kenal dengan sebutan kurus.Â
Dan jika kamu memiliki luka yang proses penyembuhannya terkesan lama maka itu pertanda tubuh kekurangan vitamin C juga.
7. Mencegah osteoporosis
Siapa sangka tumbuhan yang lebih dikenal sebagai sayuran ini ternyata mengandung banyak sekali manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.Â
Salah satu dari sekian banyak manfaat kelor yaitu mencegah kekeroposan pada tulang yang menjadikan tulang mudah rapuh dan menyebabkan nyeri pada sendi.Â
Osteoporosis sangat akrab dengan orang-orang pada usia lanjut namun tidak menutup kemungkinan pada usia muda bisa mengalami ini.
Kelor mengandung zat mineral yang berperan penting di dalam tubuh, zat mineral ini biasa kita sebut kalsium.Â
Selain baik untuk tulang, kalsium yang terkandung di dalam kelor bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan kuku serta dapat menghindarkan diri dari depresi.
8. Menjaga kekuatan rambut
Manfaat mengkonsumsi kelor berikutnya yaitu menjaga kekuatan rambut sehingga rambut tidak mudah rontoh, patah dan bahkan kelor membuat rambut lebih lebat.Â
Kandungan protein pada kelor membuat tumbuhan berjenis sayur-sayuran ini memiliki segudang manfaat.
Itulah manfaat kelor bagi kesehatan, masih banyak lagi manfaat kelor untuk mengobati berbagai macam penyakit dan hasil ini sudah dilakukan banyak penelitian, ya.Â
Bagaimana, manfaatnya tidak sekecil ukurannya, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H