Mohon tunggu...
ana Mhi
ana Mhi Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita dengan keseharian biasa saja

Suka kopi dengan khas pahitnya

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Dilema "Wanita" Tinggal Serumah Bareng Mertua

21 September 2022   22:10 Diperbarui: 26 September 2022   14:45 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah ungkapan yang mungkin bisa mengawali pembahasan kita kali ini.

Bahwa pasca menikah, wanita akan merasa 'berbeda' di dua tempat ini. Pertama di rumah sendiri, wanita akan merasa seperti tamu. Kedua di rumah mertua, wanita akan merasa seperti orang asing.

Memang bukan hal yang baru jika seorang pria membawa pasangannya untuk tinggal bersama orangtuanya, banyak terjadi di sekeliling kita, kok.

Alasannya juga beragam. Ada yang tidak ingin meninggalkan kedua orangtuanya yang mungkin sudah renta.

Ada yang ibunya tidak mengizinkan anak laki-lakinya tinggal berbeda rumah saking besar rasa sayangnya kepada sang anak.

Ada pula karena masalah keuangan yang bisa jadi belum mencukupi jika harus membangun rumah sendiri atau hanya sekadar ngekos/ngontrak.

Tidak semua wanita mempermasalahkan tinggal seatap dengan mertua.

Tapi bagaimana dengan mereka yang bisa dibilang cukup sulit jika harus menyatukan dua pikiran dalam urusan rumah tangga yang tentunya beragam, apa saja bisa terjadi.

Misalnya saja dalam hal privasi, setiap pasangan pasti ingin membuat sebuah batasan yang siapapun tidak boleh tahu tidak terkecuali mertua.

Masalahnya, kadang kala ada mertua yang mempunya sifat ingin selalu dominan tentang apapun itu apalagi mengenai anak laki-lakinya.

Seperti ingin tahu rencana pasangan dalam karir dan kemudian mengontrolnya dengan maksud memberi saran, tetapi jatuhnya seperti tidak mendukung dan justru menjatuhkan.

Atau kita ambil contoh kecil saja, seperti selera dalam mengatur tata letak barang-barang dalam rumah. Jika berbeda pemikiran, maka salah satunya harus mengalah.

Sebagian besar kasus, yang memilih mengalah pasti si wanita, ya. Hal kecil seperti ini saja bisa memicu rasa stres pada wanita.

Belum lagi jika harus dibanding-bandingkan dengan menantu tetangga, haduh lama-lama gak tahan juga.

Bahkan penelitian membuktikan, tingginya kasus wanita stres akibat serumah bersama mertua.

Kalau begitu seberapa penting seorang wanita tinggal terpisah dengan mertua?

Sangat penting, demi keamanan dan kenyamanan berumah tangga. Karena beberapa persoalan yang muncul dalam rumah tangga itu diakibatkan oleh terlalu ikut campurnya mertua dalam setiap masalah.

Lalu bagimana baiknya jika seorang suami belum mampu secara finansial untuk memberikan tempat tinggal sendiri untuk istri?

Sering-seringlah membangun komunikasi yang nyaman terhadap wanitamu, bila perlu ajak ia jalan-jalan berdua kemudian tanyakan keresahannya.

Wanita kadang sulit mengungkapkan keluh kesahnya terhadap orangtua suaminya, entar dikata durhaka, gak hormat atau gak menghargai.

Di sinilah peran suami sebagai kepala rumah tangga, sebagai pemimpin bagi kerajaan kecilnya dipertaruhkan. Pikirkan bagaimana caranya agar istri mau berbagi cerita atau mengatakan segala sesuatu yang tidak ia sukai.

Dan jangan lupa untuk memberikan pengertian yang lebih bagaimana keadaanmu saat ini, kemudian yang terpenting berilah juga pengertian kepada orangtua agar bisa lebih memikirkan perasaan wanitamu.

Kalau bisa kamu ngontrak rumah atau ngekos saja, biayanya tidak seberapa jika dibandingkan  dengan bangun rumah sendiri.

Suami juga harus memberikan rasa nyaman kepada istri agar ia tidak merasa tertekan, kasihan kan jika wanita tidak merasa bahagia padahal dia memilihmu dengan harapan yang besar bahkan sampai meninggalkan kedua orangtuanya.

Tapi kalau pria benar-benar tidak bisa meninggalkan kedua orangtuanya, maka wanita harus berbesar hati dan sesungguhnya itu menjadi tabungan pahala untuk istri karena telah bersedia bersabar menghadapi sikap atau sifat mertua yang kurang mengenakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun