Mohon tunggu...
ana Mhi
ana Mhi Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita dengan keseharian biasa saja

Suka kopi dengan khas pahitnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Mimpi Anak Pelosok Negeri

15 September 2022   20:55 Diperbarui: 15 September 2022   21:09 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan paginya jalan setapak bebatuan
Menakhlikkan angan pada jejak zaman
Surya menyapa memberi setitik penerangan
Wajah-wajah lugu nampak penuh pengharapan

Lukisan paginya buasnya bengawan
Bimbangnya tumbang oleh kukuhnya pegangan
Bahkan temali menderma kekuatan
Pada raga kecil yang nampak pahlawan

Ia pijaki gedung pencipta mimpi
Kadang menjadi langit penampung aspirasi
Katanya impian bukan sekedar milik yang bermateri
Tapi juga milik kami anak pelosok negeri

Gorontalo, ditulis pada Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun