Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kepedean, PDIP Lagi-lagi Keok

29 Juni 2018   18:59 Diperbarui: 29 Juni 2018   19:33 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini pertama kali tayang di Pinterpolitik.com

Setelah meraih banyak kegagalan di Pilkada 2017, PDI Perjuangan kembali harus menelan pil pahit di Pilkada tahun ini. Faktor apa yang mempengaruhinya?

"Menang atau kalah di Pemilu tidak terlalu penting dibanding memperkuat bangsa." ~ Indira Gandhi

Petuah Perdana Menteri India, Indira Priyadarshini Gandhi yang juga merupakan putri tunggal bapak bangsa India, Jawaharlal Nehru ini menjadi pegangan bagi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam menenangkan kader-kadernya atas kekalahan yang diderita Partai Banteng di Pilkada Serentak lalu.

Sehingga tak heran bila Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto, juga hanya berkomentar kalau apapun hasil Pilkada, Rabu (27/6) lalu, persatuan dan kesatuan bangsa lebih penting dibandingkan segalanya. Lagi pula, bagi Hasto, partainya hanya mengalami satu kekalahan saja dari tujuh kemenangan di Pigub yang ditargetkan.

Seperti diberitakan banyak media, dalam Pilkada Serentak yang berlangsung di 171 wilayah -- di mana ada 17 pemilihan gubernur (Pilgub), PDIP hanya menang di enam provinsi, yaitu di Bali, Jateng, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Sulsel. Sementara kekalahan terjadi di tiga provinsi, yaitu Jabar, Jatim, dan Sumut.

Merujuk dari pengakuan Hasto di atas, bisa diartikan kalau kekalahan TB Hasanuddin di Jabar dan Djarot Saiful Hidayat di Sumut, sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Sedangkan kekalahan di Pilgub Jatim -- di mana keponakan Megawati Puti Guntur Soekarno ikut bertarung, merupakan kekalahan yang tak terduga.

Meski begitu, Sekertaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP, Eva Kusuma Sundari mengaku kalau daerah-daerah di mana PDIP kalah, seperti Sumut, Jabar, dan Jatim, memanglah bukan basis partaimereka. Sehingga kemenangan di Pilgub tahun ini yang hanya 35 persen, bukan hal yang dianggap terlalu buruk.

Di sisi lain, kekalahan PDIP di Pilgub tahun ini sebenarnya juga dialami pada Pilgub 2017 lalu. Saat itu, Partai Banteng hanya mampu memenangkan tiga provinsi dari tujuh Pilgub yang ada. Fenomena ini tentu membuahkan pertanyaan, apa yang sebenarnya membuat PDIP keok di berbagai wilayah?

Salah Strategi, Mesin Partai Macet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun