Menurut Lipman, dalam tulisan yang berjudul "Pencitraan Politik Elektoral" yang ditulis Anang Anas Azha, citra adalah sesuatu yang ada di benak seseorang (picture in our heads) dan citra tidak selamanya sesuai dengan realita yang sesungguhnya. Selain Lipman, Fritz Plasser pun mengatakan faktor utama yang mempengaruhi kandidat untuk menang adalah citra.
Sementara, Firmansyah dalam"Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitias"Â menyebutkan citra dibutuhkan sebagai strategi positioning untuk membedakan satu partai politik dan politik lainnya. Citra menurut Firmansyah merupakan konstruksi atas representasi dan persepsi masyarakat terhadap satu partai politik atau individu terkait aktifitas politik.
Dengan demikian, kembali pada petemuan Amien Rais, Rizieq Shihab dan Prabowo, apakah menjadikan agama demi tujuan kepentingan politik praktis adalah tindakan yang beretika?
Artikel ini pertama kali tayang di Pinterpolitik.com
Sumber https://pinterpolitik.com/prabowo-dan-politisasi-umroh/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H