Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prananda Prabowo, Soekarno Baru?

5 Juni 2018   09:31 Diperbarui: 5 Juni 2018   10:10 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.beritasatu.com

Lantas bisakah ia menduduki posisi tertinggi di partai berlogo banteng tersebut? Di atas kertas, semua kader berhak menjadi orang nomor satu di partai melalui mekanisme khusus di internal. Meski begitu, Prananda boleh jadi memiliki keunggulan tersendiri yang dapat mengantarkannya ke kursi PDIP-1.

Sebagaimana disebut sebelumnya, Prananda dianggap mewarisi cita-cita ideologis Soekarno. Nyaris seluruh gerak-geriknya bernapaskan ajaran sang proklamator tersebut. Selain itu, ia juga putra biologis dari sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.

Ia tergolong unggul dari kebanyakan kader PDIP karena memiliki otoritas kharismatik. Menurut Weber, pemimpin dengan otoritas kharismatik memiliki pengakuan keabsahan berdasarkan pada kualitas istimewa seperti kepahlawanan dan kesetiaan kepada individu serta komunitas bentukannya.

Sumber otoritas kharismatik Prananda mau tidak mau berasal dari Soekarno dan Megawati. Apalagi, predikat "Soekarno Muda" sudah kadung disematkan padanya. Warisan semacam ini membuat Prananda dapat lebih unggul dibandingkan banyak orang. Menurut John Locke, hal semacam ini membuat seorang menjadi anggota masyarakat yang lebih mapan.

Otoritas kharismatik Prananda juga sudah nampak misalnya ketika namanya pertama kali diumumkan menjadi pengurus PDIP. Saat itu, kader-kader yang menghadiri Kongres PDIP tampak begitu mengelu-elukan personil band Rodinda tersebut.

Bagi beberapa orang, kehadiran Prananda dalam struktur PDIP dianggap sangat penting. Ia dianggap mampu memberikan stabilitas di internal partai tersebut. Konsolidasi semacam itu akan semakin krusial jika Megawati benar-benar pensiun. Kehadiran darah Megawati dan Soekarno dianggap dapat menjaga partai dari perpecahan.

Hal ini menunjukkan bahwa Prananda tidak perlu lagi membuktikan diri sebagai orang yang pantas di depan kader. Ia terlanjur  dianggap mewarisi darah pahlawan sehingga legitimasi kekuasaannya tidak harus berasal dari unsur lain.

Maka, jika nanti diperlukan mekanisme formal, langkah tersebut tidak lain hanya finalisasi seremonial belaka baginya karena ia telah terlebih dahulu diakui sebagai pewaris Soekarno dan Megawati. Jika ia dicalonkan secara tunggal menjadi Ketua Umum PDIP, maka dipastikan prosesnya akan berjalan mulus.

Kemunculan Prananda Prabowo dengan surat terbukanya dapat dipandang sebagai langkah untuk menguji kepemimpinannya secara langsung. Surat yang ia tulis dapat menjadi semacam tolak ukur sejauh mana pengaruh dan otoritas kharismatik Prananda di depan kader.

Tidak hanya itu, langkah tersebut dapat menjadi cara memperkenalkan Prananda kepada publik jika ia benar-benar diplot menggantikan Megawati. Surat tersebut terpaksa mengarahkan lampu sorot kepadanya yang selama ini dikenal sebagai sosok misterius.

Mencari Pewaris Soekarno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun