botak palanya bukan kebetulan
banyak pemuja bukan kebetulan
pamerkan harta bukan kebetulan
pongah tingkahnya bukan pula kebetulan
dia anak cucu yahudi
mebusung dada tinggikan diri
korbankan anak dan juga istri
demi disorak bidadari bumi
kata kilahnya sejelek bayang
hidup tak pijak bagai silayang
cukup berkoar sambil ongkang
tlanjangi diri demi tuanuang
musibah datang masih berkilah
merasa dirinya tak tercelah
hobinya kemana menggelar khotbah
makin kentara omongmu sampah
gue jagoan, gitu lhoh...
Siksa pedih lambai menunggu
saat tiba tak perlu menggugu
terlambat pintu membuka buat dikau
hukuman datang jangan lagi berkicau
___ _ _
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H