Mohon tunggu...
Chris Tokan
Chris Tokan Mohon Tunggu... profesional -

Bagi orang BERIMAN TEGUH & BERKEYAKINAN DASYAT, maka KEHIDUPAN menjadi PASTI dan ABADI !!!, walaupun ALLAH mengambil Roh-NYA dari dalam diri kita, akibat DOSA kita di DUNIA ini. ALLAH memisahkan ROH-NYA dengan JIWA-KITA yang tetap HIDUP ABADI, meninggalkan TUBUH kita yang sesungguhnya juga tetap ABADI !!!, namun UNTUK SEMENTARA kembali ke DEBU TANAH mengalami penantian AKHIR ZAMAN !!! Supaya JIWA kita tidak melayang-layang di saat ALLAH mengambil Roh-NYA; Maka YAKIN-lah bahwa KEHIDUPAN itu tetap PASTI dan ABADI, yang mendasari setiap PERBUATAN-KITA di Dunia, demi kemuliaan ALLAH***

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanda Zaman dan Gerakan ISIS

1 September 2014   14:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:55 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OlehChrisBoro Tokan

Rencana Tuhan setiap zaman sebagai tesis selalu berhadapan dengan antitesis dari Setan (bdk Clarence Larkin,“The Greatest Book on Dispensantional Truth in the World”, 1918, disadur John Hagee,The Relevation of Truth”, 1991, diindonesiakan “Pernyataan Kebenaran”, 2002, hal. XIV), tercermati bahwa Tuhan selalu mempunyai sintesa. Seperti kekekalan masa lalu sebagai tesis dari Allah, berhadapan antitesisdari Setan sebagai anti kekekalan.Setan memberontak kepada kemapanan kekekalan yang dikehendaki Allah. Berusaha mencari teman dan mau menegaskan kekuaasaannya di antara makhluk surgawi, maka Setan memimpin pemberontakan untuk melawan pasukan makhluk surgawi, dan ia kalah! Setan tidak dapat memaksaAllah turun dari takhta-Nya, sebelum zaman Penciptaan langit dan bumi. Sintesanya Setan dilemparkan dari surga menjadi “penghulu di udara” (Yohanes 12:13, 14:30, Efesus 2:2, 6:11-12).

Zaman Surga di Timur sebagai era tanpa dosa, Allah seolah-olah dikalahkan oleh Setan yang berhasil membujuk dan menjebak Adam dan Eva memakan buah terlarang dari pohon yang tumbuh di tengah-tengah taman itu.Saat itu Allah berikhtiar bahwa manusia kelak akan mengalahkan setan: “Keturunan dari perempuan itu akan meremukan kepalamu” (Kejadian 3:15). Sedangkan pada Zaman Hati Nurani Allah menghadang Setan, saat sebagian terbesar pikiran dan keinginan manusia telah dikuasai oleh Setan. Kecuali Nuh dan keluarganya mendapatkan kasih karunia Allah (Kejadian 6:8-9. Ibrani 11:7).

Era Pemerintahan Manusia, saat Nuh beserta segala keturunannya memerintah, Allah menggagalkan pembangunan menara babel. Menara yang sengaja didesain orang-orang fasik (Nimrod,cs) untuk menggantikan penyembahan yang benar kepada Allah (Kejadian 11: 1-9).Kemudian Zaman Perjanjian di antara Allah dengan Abraham dan keturunannya, dibuktikan Allahdalam mengalahkan Setan, ketikamemukul orang mesir dengan tulah-tulah dan mencemooh ilah-ilah fasik mereka (Keluaran 7,8,9,10,11,12). Setan tidak berdaya menghalangi kebebasan umat Israel (Keluaran 14:15-31)

Berikut Zaman Taurat, Allah mempermalukan Setan di padang gurun. Saat Setan membujuk Yesus dengan menawarkan kekuasaan keduniaan, maka Yesus menggunakan senjata firman Allahuntuk mengenyahkannya sebanyak tiga (3) kali (Matius 4:1-11). Kemudian di Zaman Anugerah yang berlangsung sampai kekinian, awalnya Allah mengalahkanSetan di puncak Golgota, membuat iblis lari tunggang langgang. Yesus bangkit dari alam mauttelah menegaskan bahwa kematian, kebinasaan, kubur sebagai jebakan iblis tidak memiliki kekuatan dan kuasa lagi (Matius 27:45-56, 28:1-10)

Kelak datang Zaman Kerajaan Seribu Tahun, Allah mengalahkan Setan saat Kristus datang kembali menguasai dan memerintah secara nyata alam semesta selama 1000 tahun. Pasukanmalekat surgawimembelenggu Setan selama itu dan memasukannya ke dalam jurangmaut. Berakhirnya zaman Kerajaan Seribu Tahun ditandai dengan pelemparan Setan ke dalam lautan api dan belerang oleh Allah (Wahyu 20:10).

Zaman Anugerah

Berlangsugnya zaman Anugerahsampai era kekinian sesungguhnya menegaskan seluruh manusia dan alam semesta telah memperoleh anugerah keselamatan secara cuma-cuma dari Allah. Manusia hanya menjawab anugerah keselamatan itu dalam kehidupannya sehari-hari dan selama-lamanya dengan selalu memuliakan Allah dan mengasihi manusia. Memuliakan Allah dengan segenap hati, jiwa, tenaga, melalui kekuatan akal budinya dalam mengasihi sesama manusia dan alam sesmesta seperti mengasihi dirinya sendiri.

Terlepasdari apapun keyakinan dan agama yang dianut oleh seseorang dan suku bangsanya, senantiasa semua mereka memperoleh anugerah keselamatansecara cuma-cuma dari Allah. Jawabanatas anugerah keselamatan dari Allah itu yang menuntun segala turunan sebuah suku bangsa ke depannya menuju zaman Kerajaan Seribu Tahun. Suatu zaman yang difirmankan sebagai kekuasaan yang baik dan benar yang diperintahi oleh Allah sendiri melalui putra-Nya Yesus Kristus. Apapun sebutan yang diperuntukan bagi Allah dan Putra-Nya Yesus Kristus oleh manusia dan suku bangsanya melalui iman dan keyakinan mereka, terpenting mereka menjawabi secara benar dan baik anugerah keselamatan itu (bdk Roma 11: 10, 25-26).

Dalam menjawab anugerah keselamatan dari Allah dalam kehidupan keduniaan selama ini,secara gelobal sering menjebak manusia dan suku bangsanya saling konflik di berbagai belahan dunia. Konflik konvensional selaludalam belahan dunia Timur vs belahan dunia Barat. Blok dunia Timur selalu memetakan Rusia dan Cina dengan sekutunya vs blok dunia Barat Amerika, Eropa dengan sekutunya. Dua blok ini yang secara langsung maupun tidak langsung telah mengiris-iris luka menganga keterbelahan dunia yang ada, dalam pelestarian konflik berlabel agama dan etnis yang membugkus kepentingan kekuasaan kolonial ekonomi secara gelobal.

Kolonialisme ekonomi gelobal seperti dalam kisah indonesia tempo dulu menjadi lahan rebutan Spanyol vs Portugis di wilayah Maluku (rempah-rempah), dimenangkan Portugis. Lanjutan kisah menjadi konflik Portugis vs Belanda, yang dimenangkan Belanda. Kemenangan Belanda bergeser ke Nusa Tenggara Timur (cendana), sehingga Portugis hanya menguasai wilayah Timor Timur. Hanya karena awalnya rempah-rempah dan cendana membuat bangsa barat menjajah indonesia selama 350 tahun. Inti kisah yang sesungguhnya secara rahasia diketahui oleh kelompok elite Barat bahwa wilayah ini adalah sesunguhnya wilayah surga yang hilang. Wilayah yang dicari oleh mereka melalui ekspedisi Magelhaens dan Marcopolo, ekspedisi Columbus.

Celakanya lagi model konflik gelobal terus terwaris dalam kemasan agama dan etnis tertentuyang menjebak dan membujuk para penganut agama dan elitenya di wilayah itu berkonflik permanen (bdk Harold R. Isaacs, “Idols of the Tribe: Group Identity and Political Chage”, 1975, diindonesiakan oleh Canisyus Maran “Pemujaan terhadap Kelompok Etnis: Identitas Kelompok dan Perubahan Politik”, YOI, Jakarta, 1993 . Pengawetan konflik demikian, selalu diragukan sebagai sebuah model jawaban terhadap anugerah keselamatan dari Allah. Karena apabila diuji dengan indikator hukum memuliakan Allah dengan mengasihi sesama umat manusia seperti mengasihi dirimu sendiri, maka tidak dibenarkan melukai dan membunuh sesama yang lain dalam bentuk apapun.

Menjelang zaman 1000Tahun

Akhir dari zaman Anugerah menjadi saat-saat menjelang tibanya zaman Kerajaan 1000 Tahun. Saat itu ditandai dengan orang-orang yang hidupnya berusaha menjawab anugerah keselamatan dari Allah dalam kehidupannya, yakni memuliakan Allah secara baik dan benar dengan mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri, sering mendapatkan kesulitan dan penderitaan. Bahkan keselamatan nyawa sebagai manusia terancam, apalagi harapan hidup untuk sebuah masa depan sebagai anak manusia dan anak bangsa! Seperti pemusnahan etnis, genocide! (bdk Geoffrey Robertson QC,Crimes Against Humanity: The Struggle For Global Justice”, 2000, diindonesiakan “Kejahatan Terhadap Kemanusiaan: Perjuangan untuk mewujudkan Keadilan Gelobal”,Komnas HAM Jakarta, 2002).

Seperti diungkap buku karya Hillary Clinton berjudul “Hard Choice”,terberitakan dalam sejumlah media massa elektronik bahwa: “gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) merupakan produk buatan AS untuk memecah belah Timur Tengah. Dengan demikian tercermati dan terpahami bahwa berbagai bentuk kekerasan yang diperagakan ISIS selama ini,merupakan sinyal yang terus menyibak tirai selubung konflik antara blok Timur vs Blok Barat demi kolonialisme ekonomi gelobal. Pengawetan kolonialisme ekonomi global dengan mengadudomba wilayah konflik Timur TengahantaraIsrael vs Palestina kekinian,sebagai pengulangan kekaiseran Romawi vs kekaiseran Turki dalam perang Salib. Apalagi terlalu menggelihkan mencermati kisah konflik sesama Barat di Timur Terjauh: Spanyol vs Portugis, Portugis vs Belanda diMaluku. Berlanjut konflik Portugis vs Belanda di Nusa Tenggara Timur, tersadari atau tidak bahwa semua itu termotivasi aura kolonialisme ekonomi gelobal.

Tanda-tanda menuju berakhirnya zaman Anugerah untuk kelak tibanya zaman Kekuasaan Kerajaan 1000 Tahun, adalah memuncaknya kefasikan kekuasaan dan harta dunia. Puncak kefasikan kekuasaan telah memaksa perlawanan rakyat (anak manusia) memerdekakan diri di berbagai belahan dunia sepanjang mendekat paruh abad 20. Namun kolonialisme gelobal ekonomi tetap dirajut sampai kekinian (kefasikan harta) terselimuti isu demokrasi dan HAM.Ibarat menggenggam burung merpati, terlalu longgar akan terbang, terlalu erat merpati dapat mati! Jadilah mereka ibarat ular yang licik, yang kelak diremukan kepalanya saat tiba zaman Kerajaan 1000 tahun! Gerakan tidak beradab ISIS, konflik Israel vs Palestina, pemusnahan etnis tertentu (genocide), konflik laten dalam negara di berbagai belahan dunia, tidak luput dalam perangkapupaya terkutuk pelestarian kolonialisme ekonomi gelobal yang telah berabad-abad lamanya mengingkari keadilan ekonomi gelobal !!!.***

Dataran Oepoi, Kota Karang Kupang, Tanah Timor, 31 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun