Mohon tunggu...
Pinkan MarimbyPutri
Pinkan MarimbyPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya menyukai topik-topik yang berkaitan dengan Psikologi, hobi saya memasak dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Peran Orang Tua terhadap Kesehatan Mental Anak

21 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   18:25 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kesehatan Mental adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan, emosi, dan psikis seseorang. Untuk memiliki kondisi mental yang sehat banyak beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah hubungan dengan orang tua. Di beberapa Sosial Media sekarang banyak yang mulai membahas tentang bagaimana mereka memiliki kondisi mental yang tidak baik karena tidak memiliki atau merasakan peran orang tua, seperti yang kita tahu, orang tua adalah inti dari berkembangnya jiwa anak. Pengaruh orang tua dalam perkembangan mental anak dimulai saat masih kecil dan dapat terus berlanjut sepanjang hidup yang artinya kesehatan mental anak dipengaruhi oleh pola asuh yang diterima sejak kecil. Ada 4 pengaruh terhadap kesehatan mental anak jika peran orang tua nya terpenuhi:

1.Pengelolaan Perilaku dan Emosi

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, jika orang tua mampu berperilaku dan mengelola emosi dengan baik maka anak-anak juga akan belajar untuk mengelola emosi mereka sendiri. Orang tua yang menunjukkan cara-cara positif dalam mengatasi stres maupun tantangan hidup akan membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan emosional mereka, sebaliknya jika orang tua sering menunjukkan perilaku negatif atau mudah marah, anak-anak mungkin akan meniru perilaku tersebut yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.

2.Meningkatkan Kecerdasan Emosional

Orang tua yang mendukung anak untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi dapat membantu anak dalam mengembangkan kecerdasan emosional yang lebih baik. Anak-anak yang merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan mereka baik itu kebahagiaan, kesedihan, atau kecemasan, cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola perasaan mereka sendiri. Ini membantu mereka untuk menghadapi tantangan emosional di masa depan.

3.Pembentukkan Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh cara oang tua ketika memberikan dukungan dan pengakuan terhadap usaha mereka. Ketka orang tua lebih menenkankan pada usaha dan proses yang dilakukan anak dibandingkan hanya menilai hasil akhirnya dapat membuat anak merasa dihargai atas upaya mereka. Sebagai contoh jika seorang anak berusaha keras untuk menyelesaikan tugas sekolah dan orang tua memuji hasil mereka, meskipun hasilnya tidak sempurna, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha.

4.Pendidikan Etika dan Moral

Anak-anak yang tumbuh dengan nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, dan menghargai perbedaan cenderung memiliki hubungan sosial yang sehat dan jarang atau sedikit mengalami masalah mental terkait dengan konflik sosial. Orang tua yang mengajarkan nilai-nilai ini melalui contoh atau percakapan yang jelas dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa hormat terhadap odang lain.

Secara keseluruhan, orang tua memiliki peran yang sangat penting dan dapat membentuk karakter seorang anak. Kesehatan mental anak dipengaruhi oleh pola asuh yang diterima sejak kecil, maka dari itu perlunya memberikan contoh yang baik serta dukungan emosional agar terciptanya kondisi mental dan emosional anak yang sehat. Sebagai orang tua, kita harus menyadari betapa besar pengaruh yang kita miliki terhadap perkembangan anak, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun