Mohon tunggu...
Pinnn
Pinnn Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Fine

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Risiko Kurangnya Membaca di Era Digital

20 Mei 2021   17:47 Diperbarui: 20 Mei 2021   18:03 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring perkembangan zaman tidak banyak masyarakat yang minat membaca,adanya era digital yang semakin berkurang karna seharusnya membaca adalah suatu aktivitas yg diberikan sejak kecil karena membaca adalah suatu hal yang penting untuk kita semua, dengan membaca kita akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang luas. Karena membaca bisa  menambah wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi.

Namun karna adanya perkembangan teknologi dan internet membuat perubahan yang betul-betul signifikan.hingga 90% masyarakat indonesia lebih minat menonton dibandingkan membaca tidak jarang anak diatas 5 tahun sudah mengerti tontonan.

ditambah lagi dengan hadirnya internet sehingga dapat memudahkan untuk menonton dan mendapatkan informasi dari manca negara dengan ini jadi banyak masyarakat yg lebih minat mendengar dan melihat dibandingkan membaca  media cetak pun semakin menurun dan cenderung tidak

menguntungkan.sudah jarang sekali Kita temukan koran, dan majalah dipasaran ataupun dipinggi jalan yang biasanya banyak sekali yang menjual.Bila dahulu media cetak menjadi salah satu benda paling dibutuhkan masyarakat saat ingin mengetahui segala informasi, kini hal tersebut seolah sirna karena pesatnya media online. Masyarakat cenderung lebih rutin mengakses informasi melalui televisi atsu pun internet seperti youtube dan media sosial lainnya.memang pada dasarnya menonton lebih mudah dan cepat 

Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan. Berdasarkan indek nasional, tingkat minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01. Sedangkan rata-data indeks tingkat membaca di negara-negara maju berkisar antara 0,45 hingga 0,62. 

Hal ini bisa mengakibatkan risiko karna menyebabkan generasi muda menjadi generasi yang pemalas, kurangnya ilmu pengetahuan karna tidak banyak materi yang ada dibuku juga ada di televisi atau media lainnya, dan wawasan yang kurang

Lalu bagaimana cara meningkatkan minat membaca?

 

Pertama ,dengan melakukan integrasi di perpustakaan setiap tingkat daerah, hal ini membuat masyarakat lebih mudah mengakses buku buku terbaru dan bermutu. Integrasi ini tentunya lebih murah ketimbang harus memebuat bangunan perpustakaan di setiap daerah.

Kedua, Memanfaatkan teknologi untuk mengakses bahan bacaan elektronik.Bahkan hampir semua buku impor memiliki versi e-book setiap judulnya. E-book biasanya jauh lebih murah karena produsen tidak mengeluarkan biaya cetak. Selain itu, faktor lingkungan juga turut mempengaruhi menjamurnya e-book ini.

Sumber : Republika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun