Mohon tunggu...
Faqih Badri
Faqih Badri Mohon Tunggu... Administrasi - -

Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang) Diwan al-Imam asy-Syafi’i #MindReader #Expat #IT Consultant #Hacktivist #IT Enthusiast #Working for Dell Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bekerja dan Tinggal di Luar Negeri, Dari Sleman Menuju George Town

22 Agustus 2018   17:55 Diperbarui: 22 Agustus 2018   20:54 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak alasan bagi sebagian orang memilih untuk pergi dan pindah ke luar negeri entah untuk bekerja atau untuk sekolah , saya yakin banyak orang memilih kehidupan ekspatriat (istilah untuk orang orang yang tinggal di luar negeri) adalah untuk mendapatkan gaji yang tinggi atau mencari pendidikan yang mungkin lebih baik.

Dua alasan itu bukanlah yang membuat saya ingin sekolah atau bekerja di luar negeri , alasan saya hanya karena ingin berpetualang , menemukan lingkungan baru , ecek eceknya supaya "kelihatan" keren ..  : D  ya se-simple itu.

Sebagai calon sarjana BNIB alias  "brand new in box" dari distributor "kampus" di pinggiran kota jogja , kerja atau melanjutkan studi di luar adalah kehendak yang sangat ingin saya tunaikan , dan niat di awal adalah sebuah keharusan, dalam startegi pemasaran agar smartphone menarik minat pembeli maka penentuan pasar di awal itu penting , kita harus pilih dan tentukan mau kemana dan seperti apa target pasar, agar bisa fokus !! 

Eh ini kok malah jadi julan handphone :D wkwkw  bukan berarti market lokal kurang menarik. Sudah tidak ter-hitung berapa banyak CV yang saya lemparkan ke perusahaan asing diluaran sana, beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, Filipina, Malaysia, Uni Emirat, China hingga ke Irlandia semua aku ketuk ketuk pintunya, yang penting luar negeri! ibarat berangkat mancing dimana ada genangan air di situ saya tebar kail. 

Dengan kecerdasan yang pas pasan sudah bakalan pasti saya akan tumbang jatuh terjermbab di kolam atau empang terdekat jika harus ikut trend / pasaran untuk mencari  pekerjaan dalam negeri, mau jadi PNS atau mungkin pegawai BUMN ,tahapan seleksi berlapis lapis akan sangat tidak ramah bagi saya, dari awal kusiapkan meninggalkan kolam dan mendatangi lautan demi menerjang badai di tengah samudra  , alaagh. :D

Lautan memang banyak ikannya , setelah beberapa tahap interview melalui telepon saya pun  di terima di salah satu perusahahan berlokasi di Penang Malaysia, saya amat  yakin usia 20an adalah waktu terbaik untuk berpetualang, saya tidak terlalu banyak pertimbangan dengan dimana saya di tempatkan, besaran gaji atau aspek lainnya itu nomor sekian, dunia baru dan deburan ombak yang beraneka akan sangat menyenangkan . :D

Penang adalah Silicon Valley of the East untuk industri dan pusat ekonomi paling vital di Malaysia, tercatat dengan indeks pembangunan manusia tertinggi kedua setelah ibu kota Kuala Lumpur.  Tiket pesawat tujuan Penang akan disiapkan segera setelah permohonan visa saya disetujui oleh kedutaan

Dan kurang dari dua minggu setelah mengambalikan toga sewaan wisuda , secepat itu saya akan meninggalkan Yogyakarta, candi-candi peradaban sleman akan berganti dengan eksotisme kota tua George Town. nah mungkin  jika anda anda sedang / akan berkunjung ke penang mungkin kita bisa bertemu disini sila PM atu tinggalkan pesan melalui ig / line.

Lantas apa yang saya saya pelajari dari kehidupan luar negeri?

Layaknya petualangan baru , bakalan banyak yang kita dapatkan selain menemukan budaya baru,  bahasa baru, teman baru, sedikit akan saya ceritakan hal apa yang benar benar membekas terkait hajat pindah negara ini (pindah negara lo ya, bukan pindah warga negara !!)

Membebaskan dirimu dari ekspetasi sosial masyarakat sekitar, Berasa terlahir kembali!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun