Disuatu siang di penghujung bulan ramadan sambil menghalau jenuh yang menggantung akhirnya saya menononton dan menyalakan televisi setelah hampir dua tahun tidak mengikuti acara televisi indonesia.
Disalah satu saluran kulihat ada live report megenai hiruk pikuk liputan mudik di berbagai kota di indonesia temanya masih sama yakni kepadatan arus lalu lintas yang intinya macet parah,sebelum tayangan berganti ke sesi wawancara dengan bapak menteri segera kupindah channel, kali ini mengenai perkembangan kasus dari sepasang suami istri alim,kaya dan bahagia tapi lagi apes karena tidak bisa lagi menjalankan bisnis haramnya yakni tentang palsunya sebuah vaksin , alagh "duh gusti kreatif sekali , vaksin saja di palsukan , sudah gizi makanannya gak jelas dan jarang minum susu, vaksin nya palsu pula , kasihan sekali anak orang.
Pindah channel lagi , ada wawancara pendapat tokoh artis tentang lagu yang tidak pantas dinyanyikan oleh anak anak mungkin yang dimaksud "lelaki kardus" oalaah wes mbuh… sebelum remote tv membawa saya ke channel film india atau sinetron yang berbau manusia binatang saya memilih untuk mematikan televisi dan kembali membuka laptop.
Tidak lama berselang suara berisik dari ujung speaker telepon genggam mulai terdengar ,sekali, dua kali ,tiga kali ,berhenti,kemudian bunyi lagi cukup banyak pikirku, saya tahu ini adalah bunyi notifikasi dari layanan pesan instant yang berisi pesan lebaran untuk meminta maaf menjelang hari raya idul fitri, ini bukanlah kegiatan baru mungkin bisa dibilang rutinitas yang sama pentingnya dengan opor ayam ,ketupat, salam salaman,dan kegiatan rutin idul fitri lainnya bagi masyarakat indonesia ,hanya saja untuk tahun ini ada sedikit warna berbeda , ditengah arus informasi yang serba wireless kali ini pesan yang dikirim tersebut tidak sebatas dengan +-160 karakter saja tapi bermacam macam berupa gambar gambar meme yang lucu dan menggelitik, melalui tulisan ini saya ucapkan "Kalian Semua Saya Maafkan Gais !!"
Terus terang saya bukan tipe orang yang mau memforward ucapan dan kata kata maaf yang saya dapat untuk dikirimkan lagi kepada orang lain apalagi sampai membuat kata kata indah kaya makna macam setitik pasir…,setitik embun… , bila tangan tak mampu berjabat…,bila mulut tak mampu berucap…. atau apalah, saya hanya nggak enak sama malaikat karena seolah terlalu percaya diri bahwa setelah fase puasa dan meminta maaf dengan berkirim pesan dosa dosa akan diampuni kembali suci dan terlahir kembali tanpa dosa ,sudah barang tentu hal ini bakal jadi bahan ketawaan malaikat dan para penduduk langit nun jauh disana ,pikirku
Tapi seandainya dipahami demikian enak kali kiranya idul fitri dimaknai dengan kembali suci, setelah korupsi sekian milliar ,setelah merampas hak orang lain ,setelah merampok,menyakiti meracun dan melakukan berbagai bentuk kegiatan merugikan lainnya kemudian bisa di reset kembali dengan merelakan diri sejenak 1 bulan saja untuk tidak menikmati sesuatu ditengah nafsu melampiaskan (menjalankan ibadah puasa) dan memperoleh label sebagai manusia kembali suci bersamaan dengan kegiatan berkirim pesan mohon maaf dengan datangnya idul fitri.
Di indonesia Idul fitri dipahami dengan arti kembali kepada kesucian atau moment kembali suci padahal kata fitri itu sendiri lebih tepatnya diartikan dengan berbuka atau hari makan makan (break-fasting festival ) setelah 1 bulan lamanya mengisi buku absen menahan lapar dan hawa nafsu dari pagi subuh hingga petang senja.
Dan memang tampaknya idul fitri terlalu kecil apabila diartikan hanya hari raya makan makan , Tuhan memberikan ruang khusus dengan mengintruksikan para malaikatnya untuk membawa keranjang ampunan dan keranjang maaf sebanyak banyaknya khusus untuk belahan bumi yang bernama indonesia.
Special pass bagi rakyat indonesia yang segalanya serba di palsukan ,yang terus menerus di ditipu yang terus didzalimi dan diracun jika idul fitri mau dipahami sebagai shortcut untuk membawa individu kembali suci atau kembali ke fitrah pasca tuntas menjalankan ibadah puasa dengan saling meminta maaf maka husnudzon lah , pasti Tuhan pun mengabulkan selama rakyatnya masih mau menjalin silturrahim dengan hati yang isinya niat baik, niat baik, dan niat baik.
Sisanya kini giliran malaikat yang sibuk dengan pekerjaan baru memverifikasi -+160 karakter sms/wa/bbm/tweet dan gambar meme, mana yang ucapan dengan tulus dan mana yang enggak dengan +-160 karakter yang dirasa cukup buat modal kembali suci dan terlahir kembali tanpa dosa antara sesama. Yah mudah mudahan ucapan yang dikirim melalui sosial media lolos verifikasi dan membawa kita semua ber-idul Fithri (kembali suci) di hari raya berbuka meski tidak harus berjabatan tangan dan bertatap muka. (Faqih Badri /Surabaya/July/2016)
#Happy Breakfasting Festival 1437
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H