Mohon tunggu...
Ping Ping
Ping Ping Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Rahmawati Maulidia

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengaruh Korean Wave bagi Negara di Sekitarnya

9 November 2021   22:01 Diperbarui: 9 November 2021   22:03 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

What is korean wave?

Istilah korean wave merujuk pada popularitas hiburan dan budaya Korea di Asia dan daerah lain di dunia. Korean wave juga bisa disebut dengan hallyu. Hallyu atau "Gelombang Korea" muncul pada pertengahan 1990an setelah Korea mengadakan hubungan diplomatik dengan Tiongkok pada tahun 1992, kemudian Drama TV Korea serta musik popnya yang mendapatkan popularitas di antara komunitas berbahasa Cina. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari bahasa korea dan kebudayaan korea. Seiring berkembangnya Hallyu di berbagai negara, kemudian oleh pemerintah, penyebutan Hallyu diperluas tidak hanya mengenai drama dan musik tetapi memiliki subjek baru yaitu budaya tradisional, makanan, sastra, dan bahasa. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian orang semakin banyak. Adapun Konten-konten kebudayaan yang termasuk Hallyu sebagai berikut :

  • K-Pop

Salah satu konten budaya Hallyu yang tumbuh lebih cepat dari yang lain pada abad ke-21 adalah K-Pop atau musik pop Korea. Pertama mendapatkan popularitas di Asia Timur, K-Pop memasuki pasar musik Jepang terhadap pergantian abad ke-21, dan tumbuh dari genre musik menjadi subkultur kalangan remaja dan dewasa muda dari Asia Timur dan Tenggara. Saat ini, penyebaran K-Pop ke daerah lain di dunia, melalui Hallyu, terlihat di beberapa bagian Amerika Latin, Timur Laut India, Afrika Utara, Timur Tengah, Eropa Timur dan kantong-kantong imigran dari dunia Barat. Munculnya K-Pop di panggung global dikatakan diwakili oleh Psy Gangnam Style, yang melanda dunia segera setelah dirilis pada akhir 2012. Lagu ini adalah lagu pertama K-Pop yang berhasil menjangkau No. 1 di Official Inggris Singles chart, berlangsung 2 pekan di Billboard Hot 100 di Amerika Serikat, dan juga menduduki puncak tangga lagu di lebih dari 30 negara, termasuk Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Rusia, Kanada, dan Australia. YouTube video dari lagu tersebut telah ditonton lebih dari 2 miliar sejauh ini. Sebelum kesuksesan di seluruh dunia oleh Gangnam Style, K-pop didahului oleh kelompok idola seperti TVXQ, Super Junior, Big Bang, 2NE1, Beast, Girls Generation, 2PM dan Wonder Girls, yang mendominasi pasar musik pop di seluruh Asia. Menyebarnya Hallyu ke berbagai kalangan di seluruh dunia memunculkan berbagai komunitas penggemar atau fans diberbagai negara. K-pop memiliki banyak penggemar setia yang terbagi dalam berbagai fandom-fandom sesuai dengan artis atau grup boyband dan girlband yang diidolakan dan terkenal dengan tingat kefanatikan tinggi.

  • Drama TV

Nilai-nilai Asia yang dipasarkan dengan gaya modern berhasil dikemas menjadi produk budaya Korea. Terdapat sebuah istilah yaitu Asian Values-Hollywood Style yang dipakai oleh Kim Song Hwan, seorang pengelola sindikat siaran televisi Korea Selatan. Hal ini mengacu pada pengemasan cerita yang bernuansakan kehidupan orang Asia, namun dalam pemasarannya mengedepankan penjualan nama seorang bintang atau style yang biasa dilakukan dalam pemasaran internasional. Drama tv Korea menjadi pilar utama dalam penyebaran Hallyu. Krisis ekonomi Asia yang terjadi pada akhir 1990-an membawa kecenderungan kepada pembeli Asia yang lebih memilih program acara dari Korea karena harganya yang lebih murah. Dalam tulisannya, Kim Youna menjelaskan bahwa drama tv Korea populer disebabkan oleh empat faktor. Pertama, memiliki alur cerita yang terkesan lebih emosional yang dipadukan dengan gambaran sisi romantisme. Kedua, cerita yang diangkat mengenai keluarga kelas menengah dalam strata sosial. Ketiga, didominasi dengan gambaran kehidupan tradisional dan modern yang menjadi latar belakang cerita. Keempat, mengandung nilai moral dan unsur sejarah.

  • Film

Setelah sukses dengan drama tv, perfilman Korea Selatan mulai menunjukkan kualitasnya. Di dalam film Korea terdapat ciri khas yang seperti sifat masyarakat Asia yang tidak sulit untuk dipahami dengan menggambarkan keadaan Korea sendiri. Seperti sikap yang diambil oleh Korea Selatan terkait isu sensitif hubungan inter-Korea yang digambarkan dalam film Shiri. Industri Film Korea pun memiliki tingkat populeritasan yang tinggi. Film Korea telah berhasil menduduki urutan ke-21 dunia dan ke-9 dunia dalam pangsa pasar film. Film-film Korea juga ikut di Festival film internasional besar seperti Berlin International Film Festival, The Festival de Cannes dan Venice Festival Film.

  • Kuliner

Perkembangan Hallyu turut berkembang ke wilayah budaya lainnya seperti makanan dan tradisi kuliner. Restoran yang menyajikan hidangan tradisional Korea mulai membuka restorannya di kota metropolitan terkemuka seperti New York, London dan Paris. Kimchi, Bulgogi, Bibimbap dan hidangan lainnya dicintai oleh orang-orang Korea melalui banyak generasi sekarang mulai muncul di berbagai negara. Berbagai makanan ringan Korea Selatan juga sudah mulai masuk ke beberapa supermarket di beberapa negara. Seperti di Indonesia, beberapa supermarket besar seperti Superindo, Hypermart, and Carrefour mulai menjual makanan ringan Korea Selatan seperti mie instan, aneka permen, dan kue-kue kering.

  •  Kosmetik dan Kecantikan

Para artis Hallyu sering menjadi duta produk-produk kecantikan dan kosmetik yang menjadi incaran di seluruh negara pecinta Hallyu. Banyak negara mulai menjual produk kecantikan dan kosmetik secara online. Bahkan dibeberapa negara telah dibuka cabang produk kecantikan.

  • K-Fashion

Meningkatnya minat terhadap K-Fashion tidak terlepas dari kesuksesan drama tv dan K-Pop. Oleh sebab itu, para bintang Hallyu seperti grup idola dijadikan sebagai wajah dari produk K-Fashion agar lebih menarik keinginan untuk mengkonsumsi produk-produk kebudayaan Korea Selatan.

Korean wave sedari awal memang telah dipersiapkan untuk dipasarkan ke berbagai belahan dunia sejalan dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah Korea Selatan, dengan tujuan untuk menghapus citra bangsa yang tradisional dan membangun citra nasional yang lebih modern. Sejak saat itu, Korean wave mulai menyebar di Indonesia melalui K-Drama dan disusul dengan masuknya musik pop atau K-Pop.(sumber:sejarahdanperkembanganhallyu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun