Mohon tunggu...
Alfin Fahmi
Alfin Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Individu dengan keahlian administrasi perkantoran dan Microsoft Office, lulusan terbaik SMK Tunas Pembangunan. Berpengalaman. sebagai staf administrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan saat ini melanjutkan studi Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jakarta untuk memperkuat kompetensi di dunia profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Tiktok dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia

9 Desember 2024   13:37 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita hari ini bertahan di tengah-tengah teknologi dan sosial media yang menjadi bagian-bagian penting di kehidupan kita. Contohnya aplikasi media sosial telah menjadi salah satu alat terpenting dalam membentuk interaksi sosial dan budaya di kalangan masyarakat (Setiadarma, 2024). Salah satu platform yang paling terkenal dan berpengaruh adalah TikTok. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, TikTok telah mengalami peningkatan popularitas yang luar biasa, menarik perhatian pengguna di seluruh dunia (M, Fitriani, & Merli, 2024) Namun, lebih dari sekadar hiburan, TikTok telah terbukti berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan dan nilai jual sumber daya manusia (SDM).

Salah satu aspek penting dari TikTok adalah kemampuannya untuk menjadi platform yang mendorong pengembangan keterampilan (Felix, 2023). Pengguna dapat mengakses berbagai konten edukatif yang menawarkan pengetahuan baru dalam berbagai bidang. Misalnya, banyak pengguna menggunakan TikTok untuk berbagi tips dan trik dalam keterampilan profesional seperti pemasaran, desain grafis, coding, dan banyak lagi (Fajriah, 2024). Dengan durasi video yang singkat, pengguna dapat dengan cepat mendapatkan informasi yang berguna dan relevan (Usadi, 2024). TikTok juga memberikan ruang bagi para pengguna untuk membagikan pengalaman mereka secara kreatif (Tasya & Ningsih, 2024). Konten yang dibuat dengan menarik dan informatif, maka orang-orang yang menikmati konten tersebut, pun, tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tetapi juga meningkatkan keterampilan komunikasi mereka (Setiawan, 2023). Nilai jual yang masyarakat Indonesia tampilkan dan mereka tonton dari konten-konten kreatif tersebutlah yang bisa dijadikan salah satu opsi untuk meningkatkan keterampilan mereka tidak hanya di media sosial, tapi di dunia nyata (Nurazizah, 2024).

TikTok sebagai platform berbasis video mendorong penggunanya untuk berpikir kreatif. Masyarakat Indonesia biasanya bisa didorong kekreatifitasnya dari berbagai faktor, salah satunya adalah berbasis pembuatan video (Herdiana, 2018). Dengan berbagai alat pengeditan yang mudah digunakan, pengguna dapat mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang menarik dan inovatif. Kreativitas yang dieksplorasi di TikTok tidak hanya menguntungkan individu secara pribadi tetapi juga bisa meningkatkan nilai jual mereka di pasar kerja (Rachmad, 2023). Perusahaan-perusahaan di Indonesia bahkan sekarang mencari karyawan yang punya kretivitas yang dia tunjukkan dalam pembuatan video TikTok, tentu yang konsepnya mengarah kepada hal-hal yang diperlukan (Fajar Nur'aini, 2022). Mereka mencari individu yang mampu berpikir di luar kebiasaan dan menawarkan solusi yang inovatif. Ketika pengguna TikTok berhasil menciptakan konten yang unik dan menarik, mereka tidak hanya membangun portofolio yang mengesankan tetapi juga menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi (Judijanto, 2024).

TikTok sekarang dijadikan platform yang menghubungkan individu dari berbagai latar belakang dan industri. Banyak profesional dan bakat baru yang beralih ke platform ini untuk mendapatkan pengakuan atas kerja keras dan kreativitas mereka. Melalui interaksi yang terjadi di TikTok, pengguna dapat membangun jaringan dengan sesama kreator, influencer, dan bahkan perusahaan yang mencari kolaborasi (Umbara, 2021). Banyak perusahaan yang kini memanfaatkan TikTok sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka, dan dengan demikian, mereka mencari individu yang memiliki pengikut yang besar atau keterampilan khusus dalam pembuatan konten (Budiman, 2024). Hal ini membuka kesempatan baru bagi pengguna TikTok untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu, sponsorship, atau bahkan pekerjaan tetap dalam bidang yang mereka minati, sehingga secara langsung meningkatkan nilai jual mereka di pasar kerja.

TikTok memberikan dukungan bagi kesehatan mental dan pemberdayaan individu. Banyak penggunanya berbagi pengalaman pribadi mengenai tantangan yang mereka hadapi, baik dalam karier maupun kehidupan sehari-hari. Dengan berbagi cerita dan memberikan dukungan satu sama lain, pengguna TikTok dapat menciptakan komunitas yang positif. Ini penting karena kesehatan mental yang baik dapat memengaruhi produktivitas dan kemampuan individu untuk berkontribusi secara efektif di tempat kerja. TikTok telah menjadi lebih dari sekadar platform hiburan. Ia telah menjadi ruang yang kaya untuk pengembangan keterampilan, kreativitas, dan koneksi profesional. Dengan memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh TikTok, individu dapat meningkatkan nilai jual mereka sebagai sumber daya manusia, menjadikan mereka lebih kompetitif di pasar kerja yang terus berubah. Dengan demikian, TikTok tidak hanya mempengaruhi cara kita berinteraksi secara sosial, tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan SDM yang lebih baik di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Aji, W. N. (2020). Aplikasi Tik Tok sebagai media pembelajaran keterampilan bersastra. Metafora: jurnal pembelajaran bahasa dan sastra, 6(1), 147-157.

Budiman, R. A. (2024). LKP: Penerapan Strategi Digital Marketing Media Sosial Tiktok pada UMKM Bitty Buddies. Doctoral dissertation, Universitas Dinamika, 11-21.

Fajar Nur'aini, D. F. (2022). 14 Jam Belajar Marketing: Terbongkar Teknik Sukses Memahami dan Menerapkan Marketing dan Sales di Era 4.0. Jakarta: Anak Hebat Indonesia.

Fajriah, T. &. (2024). Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Interaksi Sosial Di Era Digital. . Merdeka Indonesia Jurnal International, 4(1), 149-158.

Felix, A. B. (2023). Strategi Identitas Digital: Analisis Personal Branding Di Platform Tiktok. Jurnal Digital Media dan Relationship, 5(2), 92-100.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun