Kemarin sore metro tv menghadirkan Agum Gumelar yang merupakan salah satu anggota DKP yg menandatangani surat rekomendasi pemecatan Prabowo. Saat Agum Gumelar ditanya mengenai hasil sidang waktu itu. Agum Gumelar mengakui bahwa hasil sidang waktu itu persis apa yg ada dalam surat rekomendasi yang beredar saat ini. Agum juga menyatakan beberapa waktu lalu prabowo mengunjunginya, saat mereka berdua dikamar, Prabowo memberitahu bahwa atasannya yang menyuruh tetapi saat sidang DKP Prabowo tidak menyebutkan atasannya. dan atasan yg dimaksud adalah Suharto. untuk konfirmasi pada atasannya tentu sulit, bagaimana mungkin bertanya pada orang yg telah meninggal.
Selain Agum Gumelar didalam surat rekomendasi juga tercantum tanda tangan SBY yang saat itu menjadi salah satu anggota DKP, karena menjadi salah satu anggota tentu SBY sangat jelas mengetahui hasil penyelidikan terhadap Prabowo saat itu.
SBY yang saat ini menjabat sebagai Presiden, sebagai orang yang paling berkuasa, yang saat kampanye berkomitmen menuntaskan kasus HAM, yang harusnya memberi contoh tentang kejujuran. Bukan hanya menutupi kebenaran dari rakyat yang dipimpinnya. tetapi sikapnya yang menyesalkan atas beredarnya surat dari DKP, menunjukan seolah-olahingin menutup rapat bangkai yang busuk.
Dalam berbagai pidato kenegaraan SBY selalu menegaskan sebagai Presiden ia memperhatikan dan menyayangi rakyatnya, tetapi sikapnya sangat berbeda dengan ketegasan kata-katanya. Rakyat dibiarkan terombang-ambing tentang ketidakpastian HAM, padahal rakyat menaruh kepercayaan padanya selama 10tahun. Apa yang SBY sembunyikan bukanlah rahasia negara yang harus dibawa kealam kubur.
Publik akan bertanya-tanya apakah antara SBY dan Prabowo ada deal untuk saling menyimpan rahasia yang kelam. atau hanya karena Prabowo adalah sahabatnya yang sesama berlatar belakang militer dan rakyat hanyalah manusia bodoh yang tidak dikenal. Atau memang ini rahasia negara karena kejujuran SBY akan mengancam keselamatan Presiden saat ini..
Hanya Tuhan dan SBY saja yang tahu jawabannya..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI