Dalam ketersediaan warung tersebut walaupun minyak goreng langka, tetapi pemilik warung tersebut tetap menyuguhkan minyak goreng, dan merasa tidak begitu langka namun tetap merasa harga yang tidak pas untuk masyarakat.
" Â Banyak di pasar-pasar saat itu hampir penjual minyak goreng langka, nah saat itu saya dan ibu saya mempunyai langganan penjual jamu yang mana anaknya seorang grosir minyak, dan alhamdulillah disaat situasi kelangkaan minyak goreng, yang mana biasanya ibu saya membeli atau mengambil stok minyak goreng di pasar. Namun pada saat itu pasar memang benar-benar langka minyak goreng, alhamdulilah banget saya dan ibu saya tidak kehilangan penjualan minyak goreng karena pesan/ngambil di anaknya mba jamu dan alhamdulillah nya juga sana tidak terlalu langka atau masih ada. Namun sekarang ini ibu saya kembali ngambil minyak goreng di pasar Imogiri karena sudah stok yang ada."
Tika Melani juga mengungkapkan harga minyak goreng yang ada di warungnya, antara lain:
Harga minyak goreng hemart 1liter Rp. 25.000 per liter.
Harga minyak goreng hemart 1/2 liter Rp. 13.000,00
Harga minyak goreng sunco 1 liter Rp. 26.000,00.
Harga sunco 1/2 liter Rp. 14.000,00 dan
Harga minyak goreng yang tidak bermerk seharga Rp. 12.000,00.
Sebagai pedagang, ia juga berharap agar pemerintah melakukan operasi pasar hingga kepelosok desa, agar kebutuhan masyarakat termasuk pedagang maupun pembeli terpenuhi.
Di sisi lain salah satu warga wilayah kecamatan Pundong kabupaten Bantul ibu Sukirah merasakan betapa sedih karena harga minyak goreng yang melejit.
"Sangat sedih ya, bulan puasa buat saur dan buka rata-ratamasaknya pakai minyak goreng, eh malah harga nggak turun-turun, dan naiknya sangat melejit, tapi ya bagaimanapun itu mau nggak mau dengan harga segitu tetap terima aja, kita terima aja, ya karena memang kebutuhan wajib kita, seberapapun kita beli. Tapi ya saya berharap untuk segera diturunkan, karena mengingat kondisi sekarang covid-19 apalagi para orang tua pedesaan yang terbatas akan perekonomiannya." Tukasnya.
Meskipun harga minyak goreng melejit ibu Sukirah tetap bijak dalam membelinya, artinya ia tetap membeli satu item minyak goreng agar ibu rumah tangga yang lain juga yang membutuhkan masih banyak, selain itu karena keterbatasan ekonomi yang mencukupkan dirinya cukup membeli satu item minyak goreng saja.
" Satu saja belinya, karena ya mengingat masih ada berita dan kenyataan minyak langka diluar sana , pasti ibu-ibu juga membutuhkan jadi biar kebagian. Beli satu karena saya rasa itu cukup dan pastinya harus berhemat." Ucapnya.
Mengetahui minyak goreng memiliki kualitas  baik dan sangat diperlukan dalam sehari-hari, maka perlu mendapatkan tanggapan baik dan serius juga. Sehingga kalangan masyarakat dapat memakai minyak goreng sesuai dengan kemampuan ekonominya.
