Mohon tunggu...
Pinasty
Pinasty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi (21107030022) Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menjadi Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Siapkah Kita Menyambut Dunia Metaverse? Ini Dampaknya

20 Februari 2022   12:52 Diperbarui: 20 Februari 2022   12:58 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dunia Metaverse. (Foto: Tumisu/ Pixabay)

Dunia sosial media telah banyak mengubah kehidupan kita. Dan kini mulai muncul dunia baru yang siap mengubah kehidupan yang lebih dahsyat lagi, yaitu Dunia Metaverse. Sudahkah kalian mendengar kata Metaverse? Metaverse adalah sebuah rancangan kemajuan zaman kedepannya yang memadukan dunia digital dan nyata untuk memungkinkan setiap orang di dunia berkumpul dan berinteraksi disebuah ruang virtual yang memanfaatkan teknologi virtual reality dan augmented reality. Metaverse sendiri merupakan gabungan dari 3 konsep, yaitu pertama, sosial media seperti WhatsApp. Kedua, content sharing seperti YouTube, Twitter maupun Instagram. Ketiga, marketplace atau tempat jual beli digital satu dunia, seperti shopee.

Perkembangan teknologi Metaverse atau ruang virtual tiga dimensi diprediksi akan melambung pesat termasuk di Indonesia. Perlu kita ketahui rancangan teknologi Metaverse sebenarnya sudah ada sejak periode 1980-an silam. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Shinta VR Andes Rizki dalam program Tech Outlook 2021 CNBC Indonesia yang bertema "Virtual Reality dan Kontribusi Terhadap Ekonomi," Kamis (16/12/2021).

Berdasar ungkapan Andes, bahwa Metaverse rancangan zaman dulu berbeda nama dengan sekarang atau muncul dengan istilah lain.

"Dulu sempat ada immersive technologi, terus ada VR, AR ada namanya ER sebelum Metaverse itu, ER itu Extended Reality. Jadi sebenarnya istilah ya macam-macam Namum prinsipnya sama. Bahwa diindustri ini atau disektor ini, kita tuh bisa joined dengan konten-konten digital. Nah, bedanya tadi kalo VR kita sebagai manusia 'nyemplung' ke dunia digital, kalau AR dunia digital 'nyemplung' ke dunia kita. Kalau Metaverse anything that weekend, semua yang kita lakukan di sana dan semua akan bercampur atau mixing. Makannya ada juga istilah VR, AR dan Mix Reality, nah itu yang akan terjadi di Metaverse," ungkap Andes.

Dalam penjelasannya Andes juga mengatakan bahwasannya pengguna Metaverse dalam satu ruangan virtual yang sama mempunyai batasan 20-50 orang saat ini dalam produk Human developmentnya, tetapi next time bisa hingga ratusan.

Hingga saat ini, perusahaan-perusahaan besar di dunia sedang berlomba dan menyiapkan dunia Metaverse. Seperti yang telah ada dan kita ketahui, kini Facebook, Instagram, WhatsApp telah bernama "Meta" selain itu belum lama ini Mark Zuckerberg memperkenalkan dunia sosial media baru yang bernama "Metaverse".

Perlu diketahui, dalam dunia Metaverse orang akan melakukan segala sesuatu layaknya di dunia nyata, dimana mereka bisa melaksanakan sekolah, belanja, bekerja, berlibur, nonton konser serta aktivitas lain yang sebelumnya berbentuk teks, gambar dan video, nanti ya akan menjadi lebih realistis dengan bantuan virtual reality (VR). Dimana mereka dapat rasakan melalui ruang virtual, namun orang tersebut tetap berada didalam rumah dan itu semua yang beraktifitas hanyalah representasi orang tersebut.

Lalu, apakah Indonesia siap dengan dunia Metaverse?Dengan kita hanya melihat sebuah layer kemudian kita dapat memanjakan diri melakukan aktivitas secara langsung disebuah ruang virtual.

"Ini menjadi tantangan serius, apakah negara punya cukup regulasi untuk mengatur Metaverse nantinya, Karena kan ini seperti tanah wilayah tetapi di wilayah Siber, bagaimana regulasinya? Apakah kita siap atau tidak masih ada waktu 1-2 tahun negara menghadapi ini." Ungkap Pakar Keamanan Siber dari CISSReC Pratama Persadha dalam CNN Indonesia.com, Kamis(16/12/21).

"Karena bila negara tidak siap, maka masyarakat akan secara otodidak dan otomatis masuk tanpa bekal apapun. Ini berbahaya bisa 'menyedot' potensi ekonomi kita, transaksi di Metaverse misalnya tanpa melewati negara kita," tambah Pratama.

Menurut Pratama kita harus siap dengan dunia Metaverse karena hadirnya jaringan 5G yang akan menambah dan membawa kita pada banyak hal baru.

"Metaverse akan datang bersamaan jaringan 5G yang semakin masif, jelas Metaverse akan membutuhkan lebih banyak data dan kecepatan dari 5G akan sangat menunjang, jadi ini akan menjadi banyak sekali hal baru," tambahnya.

Selain itu, dilangsir dari laman indotelko.com bahwa Presiden RI mengatakan Indonesia harus siap dengan dunia Metaverse." Kita sekarang ini memiliki 2.319 start-up, semakin hari semakin tambah, tambah, tambah terus, kita memiliki satu decacorn.Kita memiliki tujuh unicorn dan banyak sekali soonicron yang nantinya akan terus didorong naik menjadi unicorn dan decacorn."

Presiden juga menceritakan pengalamannya ketika di Amerika bertemu Mark Zuckerberg.

" Saya ingat, 2016 waktu saya ketemu Mark Zuckerberg di Amerika, saya diajak main pingpong pakai oculus, dia memberitahu saya 'Presiden Jokowi, ini nanti dalam 10-15 tahun lagi akan muncul seperti kita main pingpong ini,' setiap orang nanti bisa beli lahan virtual, bisa bangun bisnis virtualnya sendiri dan nanti akan ada mall virtual, gim virtual, kantor virtual, wisata virtual," paparnya.

Presiden Joko Widodo juga meyakinkan bahwa ekonomi digital akan tumbuh sehingga akan membangun sistem ekonomi digital pada masyarakat. Hal ini terjadi jika infrastruktur siap, talenta digital ada, pemerintah digital siap dan regulasi digital siap.

Dalam dunia Metaverse ini perlu adanya kesiapan kita, karena menjadi sebuah tantangan besar untuk kita kedepannya. Namun juga perlu diketahui dalam dunia Metaverse yang dibuat jika kita telaah pasti akan mempunyai dampak positif tetapi juga terdapat dampak negatif. Lalu apa saja dampak nya?

Dampak positifnya. pertama, akan mengurangi polusi jalan. 

Kedua melihat Indonesia masih terkonfirmasi virus Covid-19 maka dengan adanya kemajuan teknologi dunia Metaverse akan lebih mengurangi atau bahkan tidak ada pandemi. 

Ketiga, bagi mahasiswa maupun pelajar akan lebih mudah dan akan lebih mendapatkan pengalaman belajar karena bisa langsung mengalami ilmu-ilmu yang ia pelajari. 

Keempat, menambah pengalaman, karena dengan adanya dunia Metaverse dimana kita dapat mewujudkan fantasi yang kita inginkan dan miliki, dimana kita dapat menjadi siapa saja dan dimana saja.

Kelima Teleportasi, dimana yang sebelum adanya dunia Metaverse ini jika kita berpergian harus keluar rumah tetapi kalau dunia Metaverse cukup berdiam diri di dalam ruangan kita bisa berpergian diberbagai tempat. 

Keenam ekspresi, seperti yang kita ketahui dalam media sosial kita hanya dapat melihat melalui video, gambar maupun tulisan, akan tetapi di dunia Metaverse ini kita ditampilkan dalam bentuk Avatar 3D, dimana kita dapat mendesain karakter kita sendiri dan memperlihatkan ekspresi kita pada orang lain selain itu akan lebih produktif karena melingat dunia virtual Metaverse ini seperti dunia fantasi.

Dampak negatif, dengan segala keburukan yang ada pada dunia sosial media saat ini akan berkali lipat lebih parah yang tejadi di dunia Metaverse. 

Pertama, waktu yang terbuang akan percuma jika tidak memanfaatkannya dengan baik dan bijak. 

Kedua, insecurity. 

Ketiga, sosial pressure. 

Keempat, depresi, seperti media sosial yang ada sekarang dalam bentuk tulisan, gambar video namun orang dapat dengan mudah depresi sampai bunuh diri akibat cyber bullying. 

Kelima, penipuan, dimana orang yang terlihat baik didunia Metaverse ternyata juga bisa kriminal  karena mungkin dalam dunia Metaverse akan sulit bahkan tidak bisa membedakan lagi mana yang nyata dan mana yang virtual. Keenam, menimbulkan adiksi, media sosial yang ada sekarang sudah mengubah pola hidup orang sampai kecanduan dan menghabiskan waktu berjam-jam menggunakan media sosial. 

Sehingga jika dunia Metaverse sudah benar sudah benar ada sepenuhnya maka kemungkinan besar orang akan kecanduan dengan dunia virtualnya. Ketuju, keamanan data diri menjadi menjadi rawan dan bahaya mengingat akan rawan pencurian data.

Dengan demikian, mengingat sosial media yang ada saat ini sudah banyak mengubah kehidupan kita, tentu saja dunia Metaverse yang siap meluncur akan lebih mengubah dunia pola kehidupan kita dan kita akan dibuat lebih bergantung pada dunia Metaverse. Negara yang maju memiliki teknologi yang maju. Perkembangan teknologi Metaverse tentu perlu kita siapkan untuk menghadapi dunia virtual baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun