Mohon tunggu...
Pinasti Kenzu
Pinasti Kenzu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Drakor dracin music

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendapat Ferdinand De Saussure dan C.S Peirce Mengenai Sistem Tanda

29 Oktober 2024   21:42 Diperbarui: 29 Oktober 2024   21:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ferdinand De Saussure merupakan ahli bahasa yang berasal dari Swiss. Saussure lahir di tahun 1857 dan meninggal pada tahun 1913. Saussure adalah pelopor kajian linguistik modern. Saat berusia muda Saussure menyukai bidang bahasa dan kesusastraan, bahkan saat Saussure baru berusia lima belas tahun ia telah memiliki tulisan yang berjudul essai sur les langue. Kemudian saat Saussure di Leipzig dan Berlin ia memperdalam ilmu bahasa dengan lebih mendalam, ia juga mempelajari berbagai bahasa salah satunya yaitu bahasa sansekerta. 

Konsep Ferdinand de Saussurre sangat penting dalam linguistik karena mengembangkan paradigma baru di bidang ilmu bahasa yang dikenal dengan linguistik modern yang di jiwai dengan strukturalisme. Linguistik sendiri adalah ilmu ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan. teori dari de seossure disebut dengan sistem tanda (sign). Sistem tanda digunakan untuk membedakan satu benda dengn benda yg lain. cara membedakannya dengan ciri pembeda. 

Sistem tanda (sign) terdiri dari dua elemen utama yaitu signifier (penanda) dan signified (penanda). Signifier (penanda) adalah bentuk atau aspek material dari sebuah tanda yaitu bunyi atau symbol (misalnya bunyi kata "paham" atau tulisan "paham"). Sedangkan signified (petanda) adalah konsep atau makna mental yang dirujuk oleh penanda (yaitu konsep mental tentang pohon, maka tulisannya tetap "pohon". 

C.S Peirce yang lahir pada sepuluh September 1839 dan meninggal pada Sembilan belas April 1914. Merupakan tokoh yang mempelopori pemikiran mengenai pragmatisme. Peirce juga seorang ahli logika yang mengenalkan semiotika sebagai bagian dari linguistik. Menurut Peirce sistem tanda merupakan sesuatu yang dapat di tangkap oleh panca Indera. Sistem tanda sendiri dapat berupa kata-kata, suara, gambar, rasa, bau, objek, dan tindakan. Tidak memiliki makna intrinsik namun menjadi tanda ketika diberi nama.

Dalam sistem tanda Peirce mengungkapkan teori triangle meaning (segitiga makna) yang terdiri atas tiga elemen utama, yaitu objek, tanda (sign), dan interpretant. Objek merupakan konteks social yang digunakan untuk referensi suatu tanda. Tanda merupakan objek yang dapat dilihat, dapat diraba, diukur, dan ditimbang karena berbentuk fisik. Sementara interpretant (penggunaan) merupakan konsep pemikiran dari seseorang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun