Jambuwer merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nama Jambuwer sendiri berasal dari kata jambu air yg artinya di desa Jambuwer dulunya sering dijumpai buah jambu air. Sehingga penduduk desa memberi nama desa ini dengan nama desa Jambuwer. Desa Jambuwer memiliki sumber daya manusia yang melimpah dan kaya akan potensi alam. Pada wilayah sekitar daerah Jambuwer sendiri, Jambuwer terkenal dengan produksi kopi merahnya yang berkualitas tinggi. Kopi yang ditanam oleh desa Jambuwer lebih banyak ber varietas robusta. Varietas ini memiliki rasa yang kuat sehingga memiliki cita rasa yang khas ketika di konsumsi, apalagi pada produk kopi Jambuwer ini kopi yang di produksi menggunakan kopi merah.Â
Selain produk kopi yang unggul, desa Jambuwer juga memiliki aset pariwisata yang menjanjikan. Dimana kearifan budaya lokal masih sangat terjaga.Â
Wisata Jowaran menjadi salah satu wisata unggulan di desa Jambuwer. Wisata ini didirikan pada tahun 2018 dengan pertimbangan dari bupati Malang karena melihat potensi yang dimiliki desa ini sangat bagus. Wisata Jowaran mengangkat tema wisata keluarga sekaligus edukasi bagi pengunjung. Terdapat tempat-tempat bersantai dan juga kolam renang untuk anak. Disampai itu, pemandangan yang ditawarkan oleh alam Jambuwer sungguh tidak bisa dilewatkan. Hamparan padi yang membentang di setiap sisi Jowaran sungguh memanjakan mata.Â
"Untuk kedepannya Jowaran akan menambahkan berbagai macam edukasi mengenai cara proses penanaman bibit kopi hingga pasca panennya menjadi serbuk kopi. Karena saat ini fokus kami masih pada penambahan kolam renang pada area wisata." Â Ujar bapak Hananto selaku kepala BUMDES Jambuwer.
Pemberian nama Jowaran berasal dari kata Joar yang berarti nama dari tumbuhan pohon Johar. Pohon Johar sendiri sering digunakan sebagai bedengan (pembatas) antar tanaman. Karena warga sekitar sedikit rumit untuk menyebutkan tempat yang banyak pohon Johar, akhirnya seiring berjalannya waktu warga sering menyebutnya sebagai jowaran.Â
Jambuwer tidak hanya memiliki kopi merah dan Jowaran saja. Jambuwer juga memiliki sumber mata air alami yang sering disebut Sumber Ambya'an. "Sumber ini berasal dari mata air alami, biasanya tempat ini digunakan hanya saat acara upacara-upacara adat setempat. Dan beberapa tahun ini dibuka juga untuk pariwisata kolam renang. Namun saat ini sudah tidak digunakan lagi" . Tutur dari bapak ketua BUMDES bapak Hananto. Sumber mata air ini digunakan sebagai pengairan pertanian dan konsumsi warga Jambuwer.Â
Letak Sumber Ambyaan sedikit jauh dengan wisata Jowaran, kurang lebih lima menit saja untuk menuju tempat tersebut. Jalan yang curam juga menjadi sedikit kendala bagi penumpang sepeda motor. Namun saat sampai di lokasi, pengunjung akan disuguhkan dengan derasnya sumber mata air yang terlihat segar.
"Pendopo yang ada di seberang sungai, itu adalah tempat untuk warga melaksanakan tradisi. Sementara kolam yang berada pada bagian atas itu adalah hasil bangunan dari pemerintah", tutur pak Hananto.Â
"Kepala desa yang sekarang adalah keturunan dari mba Dul Karim, jadi pada setiap malam satu suro di rumah pak kepala desa selalu melakukan pertunjukan wayang". Imbuhnya.
Sumber Ambyaan memang sangat asri dengan air yang dingin alami. Keistimewaan yang selalu dilestarikan oleh masyarakat akan terus dijaga sampai anak cucu. Namun sayangan sudah tidak difungsikan kembali.
Potensi-potensi alami yang ada di Desa Jambuwer sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya potensi tersebut bisa menambah penghasilan masyarakat sekitar, yang pastinya dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga mengurangi tingkat pengangguran di desa Jambuwer ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H