Susu merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan oleh hewan perah yang sedang menyusui seperti sapi perah, kambing perah atau bahkan kerbau perah. Susu sangat mudah rusak dan tidak dapat disimpan lama  kecuali diolah secara khusus terlebih dahulu. Faktor mikrobiologis menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan pada susu. Hal ini karena susu sangat mudah terkontaminasi oleh mikroba. Salah satu bakteri yang dapat mengkontaminasi susu adalah  Escherichia coli. Escherichia coli adalah bakteri penyebab diare.Â
Bakteri jenis ini sering mengkontaminasi susu pada saat pemerahan dan pengolahan sehingga menyebabkan umur simpan susu relatif singkat, yakni hanya sekitar 5 (lima) jam jika disimpan pada suhu ruangan. Kelemahan susu adalah umur simpannya yang relatif singkat sehingga memerlukan teknologi seperti pasteurisasi. Pasteurisasi efektif membunuh bakteri penyebab penyakit di dalam susu. Selain itu, pasteurisasi juga membantu dalam menjaga nilai gizi dan fisik susu. Namun, susu pasteurisasi membutuhkan penyimpanan yang sesuai untuk menjaga kualitasnya agar tetap baik dan tidak mudah rusak. Untuk itu diperlukan cara yang tepat untuk menyimpan susu agar tetap awet.
Penyimpanan yang tepat brtujuan untuk menjaga nutrisi dari susu agar tidak hilang dan mencegah kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri sehingga tidak cepat basi. Meskipun susu sapi murni memiliki banyak nutrisi dan kandungan lainnya, namun sangat penting untuk berhati hati dalam tahap penyimpanannya. Karena jika salah dalam dalam menyimpan maka akan merugikan kesehatan, seperti gangguan pencernaan, keracunan, infeksi bakteri, dan alergi. Susu sapi  murni memang cepat basi jika tidak disimpan dalam kulkas. Masa simpan susu sapi yang sudah dipasteurisasi dan dikemas hanya mampu bertahan selama tiga hari dalam suhu ruang.
Untuk menjaga nutrisi dan keawetan susu serta mencegah masalah kesehatan yang ditimbulkan, sangat disarankan untuk mengikuti langkah menyimpan susu murni seperti di bawah ini:
1. Simpan dalam wadah yag tertutup rapat
Ketika membeli susu murni, pastikan wadah/tempat yang digunakan steril dan tertutup rapat sehingga belum terkontaminasi bakteri. Pengemasan susu pasteurisasi berfungsi sebagai wadah untuk memuat produk, memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama penyimpanan dan distribusi, melindungi bahan produk dari kontaminasi. Ketika melakukan penyimpanan, pastikan wadah yang digunakan tertutup dengan benar dan rapat agar dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang membuat susu cepat basi. Hal ini karena bakteri dalam susu memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya.
2. Simpan susu di dalam kulkas
Simpan susu di dalam kulkas dengan suhu 2-5oC. Susu pasteurisasi yang disimpan pada suhu yang tepat, mempunyai daya simpan yang lebih baik dari pada yang tidak dipasteurisasi bila ditinjau dari derajat keasaman pH dan angka reduktase. Susu pasteurisasi bila dimasukkan dalam suatu tempat tertutup dan disimpan dalam lemari es yang bersuhu kurang lebih 40C tidak rusak dalam waktu 7 hari. Namun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa susu yang dipasteurisasi dan disimpan pada penyimpanan dingin kurang lebih 40C tidak rusak dalam waktu 12 hari. Suhu yang rendah akan menurunkan kecepatan metabolisme dari bakteri dan pertumbuhannya akan diperlambat, sehingga susu yang disimpan dalam suhu rendah akan memiliki masa simpan yang lebih Panjang dan tidak mudah basi.
3. Pastikan ruang dalam kulkas cukup
Menyimpan susu dalam kulkas harus dipastikan dengan keadaan ruang penyimpanan yang cukup. Hal ini dilakukan karena menyimpan susu dalam kulkas membutuhkan banyak ruang dan susu tidak boleh terkena kontaminasi dari makanan lain. Kontaminasi dari makanan lain yang berada di kulkas akan memicu perkembangan bakteri dengan cepat yang membuat susu lebih cepat basi. Penempatan bahan makanan lain harus disesuaikan dengan dengan jenisnya masing-masing agar tidak mengkontaminasi makanan yang lain. Bahan  makanan  mentah  diletakan  di  bagian  paling  bawah,  sedangkan  makanan  yang  telah  dimasak  berada  di  bagian  paling  atas. Jangan letakkan susu di dekat bahan makanan yang masih mentah, karena akan menyebabkan Tingkat kontaminasi lebih tinggi. Selain itu meletakkan susu di pintu kulkas juga akan membuat susu lebih cepat rusak, karena terjadi pada bagian pintu kulkas merupakan tempat yang mudah diakses sehingga terjadi fluktuasi suhu Ketika membuka dan menutup pintu. Susu lebih baik diletakkan dibagian dalam atau belakang kulkas untuk membuat susu bertahan lebih lama.
4. Tidak minum susu langsung dari wadah penyimpanan