Mohon tunggu...
Ayu Wilujeng
Ayu Wilujeng Mohon Tunggu... wiraswasta -

Semua orang berhak punya mimpi. @Lujeng_Ayu

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dear Kamu... #curhat

31 Januari 2014   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:17 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Kamu...

Terimakasih ya sudah memilihku untuk kamu cintai. Terimakasih sudah mempercayakan cinta kamu ke aku. Tiga tahun delapan bulan adalah waktu yang panjang buat perjalanan cinta kita. Semoga perjalanan ini tak akan ada akhirnya, kecuali memang Allah yang menghendakinya.

Dan sekarang entah kenapa sebuah masalah datang kepada kita. Sudah berjuta sms aku kirimkan untuk meredam masalah ini. Sudah pula aku coba berbicara baik-baik di depanmu. Maaf kalau air mata ini ikut serta mewarnai pembicaraan kita. Aku adalah perempuan, dan seperti yang dunia ini tahu, perempuan itu terlalu mudah untuk menangis. Maaf jika air mata ini mengganggumu, aku tak pernah berniat terlihat lemah di depan siapapun, apalagi kamu.

Maaf sekali lagi buat kamu. Entah kenapa walaupun kita sudah berbincang panjang namun masalah ini masih saja menggangu. Maaf ya.

Kalau kamu bertanya, sayangkah aku sama kamu? Jawabanku hanya satu, YA.

Kalau kamu bertanya, masihkah masa depanku terlukis bersamamu? Jawabanku hanya satu, YA.

Tapi sekali lagi maaf buat kamu, aku bingung kenapa masalah ini belum juga bisa kita selesaikan. Aku bingung kenapa masalah ini begitu kuat menancapkan akar-akarnya di atas hubungan kita. Aku bingung.

Berkali-kali terlintas di benakku ingin mengakhiri semua, aku lelah seperti ini denganmu. Tapi berkali-kali suara dalam hatiku dengan tegas melarangnya. Aku masih sangat berharap bisa berakhir bahagia bersamamu. Saat ini, aku pasrah dengan apapun keadaan hubungan kita. Aku memutuskan menjalani semua dengan sabar. Aku lelah tapi aku belum mau menyerah.

Mungkin benar di luar sana banyak yang lebih baik dari kamu, tapi yang aku mau cuma kamu. Yang selalu aku sebut di setiap doaku hanya kamu. Aku sudah memilihmu.

Maaf sekali lagi buat kamu. Jika aku sudah menyinggung hatimu, jika aku sudah melukai kamu, maaf.

Aku berharap dalam waktu dekat ini kita bisa bertemu dengan keadaan yang jauh lebih baik. Aku berharap dalam waktu dekat ini bisa mendengar tawamu buatku. Aku berharap bisa segera membaca sms riangmu untukku. Aku berharap banyak sama kamu. Aku berharap banyak dengan hubungan kita ini.

Maaf sekali lagi buatmu. Walau mungkin maaf tidak ada artinya buatmu, tapi hanya ini yang bisa aku lakukan.

Biarlah sekarang kita membuat jarak dulu, tapi semoga jarak yang tak seberapa ini bisa kembali dipersatukan. Aamiin.

Kalau kamu bertanya sama aku, “Kamu sayang aku?” Dengan yakin aku akan menjawab, “Ya, aku sayang sama kamu.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun