Mohon tunggu...
Zefanya Pilar Tiarso
Zefanya Pilar Tiarso Mohon Tunggu... Lainnya - .

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Proses Produksi Multimedia di Masa Sekarang

17 Maret 2022   02:28 Diperbarui: 17 Maret 2022   02:40 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan zaman yang begitu cepat membuat media juga terus berkembang setiap harinya, tidak terkecuali jurnalisme yang tentunya harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Jurnalisme masa depan sudah mulai tampak saat ini dalam bentuk multimedia. Konten multimedia menjadi salah satu contoh jurnalisme yang kian berkembang, karena dulu, orang hanya bisa menyimak informasi dengan satu atau dua media saja.

Namun saat ini, media bisa memaksimalkan gambar, teks, video, audio, maupun animasi menjadi satu sehingga informasi yang diberikan pun menjadi lebih menarik. 

Selain itu, kemampuan media dalam melakukan interaksi juga menjadi contoh jurnalisme yang terus berkembang. Dulu, konten dari media hanya ditujukan satu arah saja. 

Namun kini, penikmat konten dari media tersebut bisa berinteraksi langsung dengan media mengenai isi kontennya melalui komentar ataupun direct message.

Proses Produksi Multimedia

Ilustrasi Produksi Multimedia. Sumber: Ebsco
Ilustrasi Produksi Multimedia. Sumber: Ebsco

Meski didukung teknologi yang semakin canggih, namun produksi multimedia tentunya tetap membutuhkan effort lebih karena selain isi konten yang harus informatif dan menarik, media yang digunakan juga harus relevan sehingga bisa membantu penikmat konten untuk memahami isi dari konten tersebut.

Proses produksi multimedia yang lama dan saat ini juga tentunya berubah mengikuti perkembangan zaman, jurnalis harus bisa menggunakan berbagai tools baru untuk memaksimalkan produksi konten.

Selain itu, jurnalis juga perlu memperhatikan beberapa aspek penting yang dapat menunjang proses produksi multimedia-nya. Aspek-aspek tersebut di antaranya, yaitu:

  • Complement, don't repeat

Dalam storystelling multimedia, berbagai jenis media harus saling berhubungan satu sama lain. Idealnya, masing-masing dari media tersebut harus bisa menguatkan media lainnya. Misal, adanya tambahan video dalam artikel berita agar penerima informasi tidak hanya membaca lewat teks saja tetapi juga dijelaskan secara detail melalui visual dari video.

  • Integrate media types

Tipe media harus dipadukan dengan porsi yang sesuai, jadi media visual seperti video harus bisa mengimbangi media teks yang ada dalam sebuah konten sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik.

  • Simplify

Ketika memberikan informasi, jurnalis harus memilih bagian mana yang perlu dimasukkan dan bagian mana yang tidak perlu dimasukkan agar isi konten tidak berputar dalam satu topik saja tetapi bisa mencakup banyak informasi dengan cara penyampaian yang ringkas.

  • Grab the audience's attention visually

Visual adalah salah satu aspek paling penting dalam produksi konten multimedia. Maka dari itu, memaksimalkan visual konten bisa menjadi salah satu daya tarik yang dapat dimaksimalkan untuk memikat audience. 

  • Nonlinear does not need to be complicated

Jurnalis memiliki cara penyampaiannya masing-masing. Setiap jurnalis bebas mengekspresikan dirinya dalam konten multimedia karena penikmat kontennya pun bisa langsung skip ke bagian yang mereka inginkan.

  • Low interactivity is okay

Beberapa konten multimedia memerlukan interaksi dengan penonton ataupun pembaca, namun tidak sedikit juga yang pasif. Maka dari itu, interaksi yang minim terhadap suatu konten bukanlah masalah karena yang terpenting adalah bagaimana suatu informasi itu disampaikan.

  • Immersive experiences rule
    VIK adalah salah satu contoh media yang memberikan pengalaman baru pada kontennya. Sumber: Kompas
    VIK adalah salah satu contoh media yang memberikan pengalaman baru pada kontennya. Sumber: Kompas

Konten multimedia yang bisa memberikan pengalaman dan pengetahuan baru kepada penikmat kontennya berpotensi memiliki daya tarik yang lebih tinggi ketimbang konten-konten lain.

  • Good journalistic judgment is still needed

Bagaimanapun, kode etik dan peraturan jurnalistik adalah yang utama sehingga produksi konten multimedia harus patuh terhadap aturan-aturan yang tersedia.

Nah itu dia, delapan aspek yang harus diperhatikan apabila kamu ingin memproduksi konten-konten jurnalisme multimedia. Dengan memperhatikan delapan aspek tadi, maka diharapkan konten yang diproduksi dapat informatif dan juga menarik sehingga audience pun bisa mendapatkan hal positif dari konten tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun