Dulu, liputan berita biasanya dilakukan oleh wartawan atau reporter profesional dari suatu media massa, namun sekarang, siapa saja dapat memberikan informasinya melalui berbagai media yang ada.
Dalam hal ini, jurnalisme warga lebih mengutamakan kecepatan informasi dibanding ketepatan informasi, maka dari itu jurnalisme warga perlu dikonfirmasi lagi agar informasi yang didapat bukan hoaks atau berita bohong.
Jurnalisme warga tidak bertujuan untuk menggantikan media konvensional, tetapi justru dapat memberikan tambahan informasi kepada masyarakat.
Yenti mengungkapkan bahwa jurnalisme warga seringkali dimanfaatkan perusahaan media massa sebagai salah satu sumber berita, selain dari wartawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini menjadi simbiosis mutualisme karena dapat menguntungkan kedua pihak.
Terdapat beberapa prinsip dasar jurnalisme warga yaitu:
- Reporternya adalah seseorang yang memiliki informasi tertentu akan suatu hal
- Siapa pun dapat memberikan pendapat atau opininya terhadap berita yang diterbitkan oleh penulis
- Jurnalisme warga biasanya tidak beriorentasi pada keuntungan
- Didominasi oleh media-media daring
- Cukup banyak jurnalisme warga yang memiliki komunitas tersendiri untuk mendiskusikan suatu hal yang terjadi di lingkungannya
- Tidak ada persaingan antar penulis karena jurnalisme-nya dilakukan secara bebas
- Tidak membedakan penulis yang profesional atau pun amatir
- Beberapa media memberikan seleksi terhadap produk jurnalisme yang ada tapi biasanya tidak se-ketat jurnalisme profesional
- Terdapat jurnalisme warga yang dikelola secara profesional, namun ada juga yang dikelola secara amatir
- Pembaca dapat berinteraksi secara langsung dengan penulisnya
Kelebihan Jurnalisme Warga
Jurnalisme warga hadir dan menjadi bagian dari jurnalisme multimedia tentunya membawa beragam manfaat yang menguntungkan bagi kehidupan sosial masyarakat, di antaranya:
- Murah, cepat, dan mudah diakses. Karena jurnalisme warga bisa dilakukan oleh semua orang, maka informasi yang diberikan juga bisa dengan cepat menyebar, selain itu karena tidak harus pergi ke suatu tempat untuk melakukan liputan khusus maka jurnalisme warga ini bisa dibilang murah serta mudah diakses.
- Munculnya sudut pandang baru. Semua orang bisa menulis berita, maka dari itu, berita yang dihasilkan bisa beragam sesuai dengan opini dan sudut pandang setiap orang.
- Self Regulatory, artinya bahwa berita yang ditulis itu bebas dan tidak terikat pada suatu peraturan atau instansi tertentu.
- Memberikan masyarakat ruang untuk berpendapat, karena siapa saja dapat memberikan informasi maka masyarakat bisa memiliki ruang untuk mengemukakan pendapatnya di muka publik.
Kekurangan Jurnalisme Warga
kekurangan jurnalisme warga yaitu:
Meskipun memiliki banyak keuntungan, namun jurnalisme warga bagai pisau bermata karena juga memiliki beberapa kerugian yang justru bisa memberikan kerugian apabila tidak digunakan dengan bijak, beberapa- Munculnya berita bohong atau hoaks, karena minimnya seleksi terhadap suatu berita yang dipublikasikan serta mengutamakan kecepatan daripada ketepatan, maka jurnalisme warga rawan menghasilkan berita bohong atau hoaks.
- Kelemahan profesionalitas. Masyarakat dapat menulis berita dengan bebas, hal ini dapat menimbulkan subjektifitas sehingga isi berita tidak berkualitas, dan penulisannya yang kurang profesional.
- Ketakutan berpendapat. Meskipun semua orang bisa menulis apapun yang mereka mau, tapi perbedaan pendapat dan takut untuk dihujat atau menuai kontroversi membuat penulis mengurungkan niatnya untuk menerbitkan tulisannya.
Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jurnalisme warga merupakan jurnalisme yang banyak menguntungkan berbagai pihak, dari mulai perusahaan media sampai masyarakat.