Mohon tunggu...
Syafiq Fawwaz
Syafiq Fawwaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Safety First, Healthy Priority

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Hearing Loss Akibat Ototoksik pada Pekerja

5 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hearing loss (Sumber: AudioCardio)

Hearing loss atau kehilangan pendengaran adalah suatu kondisi penurunan kemampuan pendengaran seseorang dibandingkan pendengaran orang lain yang dianggap normal, di mana ambang pendengaran yang normal adalah 20 dB atau lebih. Hearing loss dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab. 

Menurut World Health Organization (WHO), penyebab hearing loss umumnya diakibatkan karena genetik, infeksi telinga, merokok. Selain itu, menariknya, hearing loss juga dapat disebabkan oleh bahan kimia saat bekerja atau lebih dikenal dengan istilah chemical-induced hearing loss (CIHL).

CIHL merupakan penyakit akibat kerja (PAK) yang disebabkan oleh pajanan bahan kimia pada saat melakukan aktivitas pekerjaan yang dapat memajan dan menimbulkan kerusakan di bagian telinga. Bahan kimia ini disebut juga sebagai ototoksik.

Ototoksik merupakan zat, senyawa, atau bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi atau merusak struktur sel di telinga bagian dalam. Ototoksik dapat masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah dan kemudian mencapai telinga bagian dalam, menyerang organ pendengaran, komponen spesifik sel, jalur saraf yang terhubung, atau bahkan jalur biokimia tertentu yang penting bagi fungsi pendengaran dan keseimbangan.

Berdasarkan bagian telinga yang terdampak, ototoksik diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama, yaitu:

  • Neurotoksikan adalah ototoksik yang menyerang serabut saraf yang berfungsi menyampaikan informasi pendengaran dan keseimbangan. Akibatnya, fungsi pendengaran dapat terganggu dan keseimbangan tubuh menjadi tidak stabil.

  • Kokleotoksikan adalah ototoksik yang merusak sel rambut koklea dan reseptor sensorik di telinga bagian dalam, yang berperan penting dalam kemampuan mendengar. Kerusakan ini dapat menyebabkan penurunan pendengaran hingga gangguan permanen.

  • Vestibulotoksikan adalah ototoksik yang menyerang sel rambut di organ vestibular, yang berfungsi mengatur orientasi spasial dan keseimbangan tubuh. Efeknya bisa berupa vertigo, kehilangan orientasi, hingga gangguan keseimbangan yang serius.

Berbagai bahan kimia yang telah diidentifikasi memiliki sifat ototoksik, termasuk pelarut organik, logam berat, nitril, organotin, zat asfiksian, dan pestisida. Keragaman struktur kimia dari setiap bahan kimia menunjukkan bahwa ada banyak target organ yang berbeda dalam sistem pendengaran yang rentan terhadap kerusakan.

Oleh karena itu, ototoksik ini sangat berbahaya bagi pekerja dan dapat menimbulkan implikasi sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun