Mohon tunggu...
Pika Amalia
Pika Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perbankan Syariah semester 1 di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dan sekarang saya berusia 18 tahun, saya mempunyai hobi mendengarkan musik dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Masuknya Islam ke Nusantara

30 November 2023   20:20 Diperbarui: 30 November 2023   20:20 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah  SEJARAH PERADABAN ISLAM dengan dosen pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag. MM, CHCM.

Asia tenggara merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim  terbanyak didunia. Dimana Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Meskipun indonesia jauh dari tempat lahirnya Islam, namun jumlah penganut islam di indonesia sangatlah banyak, yaitu sekitar 12,9% dari total umat islam di dunia. Berikut ini akan disajikan beberapa teori tentang masuknya islam ke Asia Tenggara.

1. Teori Gujarat

Teori Gujarat dikemukakan oleh seorang ilmuwan Belanda yang bernama J. Pijnapel dan didukung oleh Cristian Snouck Hurgronje. Teori ini berpendapat bahwa islam dan budayanya diperkenalkan oleh para pedagang dari wilayah Gujarat di India melalui Selat Malaka. Teori ini juga menjelaskan bahwa Islam berkembang secara luas di Nusantara sekitar abad ke-13 M melalui kontak dengan para pedagang dan kerajaan samudera Pasai yang pada saat itu menguasai selat malaka. 

Teori ini diyakini oleh S. Fulgronje karena hubungan dagang yang cukup erat antara Indonesia dan India, teori Gujarat juga diperkuat dengan ditemukannya makam Sultan Malik as-Shaleh dari samudera Pasai pada tahun 1297, makam Maulana Malik Ibrahim yang keduanya bercirikan gaya Gujarati, dan tulisan Marco Polo. Namun teori Gujjarat mempunyai kelemahan, menurut G.E. ia berpendapat bahwa belum bisa dipastikan apakah islam didatangkan dari gujarat hanya karena pola pada batu nisan tersebut ditemukan mirip dengan yang berasal dari Gujarat. Selain itu, masyarakat Gujarat masih menganut agama Hindu bahkan pada awal abad ke-12 M. 

2. Teori Persia 

Teori  Persia didukung oleh Hoesein Djadjadiningrat dan Umar Amir Husen. Mereka mengklaim islam masuk ke nusantara melalui pedagang dari Persia, bukan dari para pedagang Gujarat. Persia adalah kerajaan yang terletak di Iran pada saat itu, kemudia teori ini muncul karena ketika Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada abad ke-13 dan ajaran yang berlaku saat itu adalah ajaran syi'ah yang berasal dari Persia. Selain itu ada beberapa kesamaan antara budaya dan tradisi Indonesia dan Persia, teori ini juga didasarkan pada teori-teori lain seperti penggunaan gelar "Syah" untuk raja islam nusantara, adopsi dari beberapa kosakata dari bahasa Persia ke bahasa Indonesia, kesamaan aliran pemikiran yang diwakili, dan kesamaan sufi. 

3. Teori China 

Menurut teori China Islam berkembang di Nusantara melalui imigrasi Tionghoa, padahal jauh sebelum islam dikenal di Indonesia masyarakat Tionghoa sudah mempunyai ikatan yang erat dengan masyarakat Indonesia. Pada masa Hindu dan Buddha, orang Tionghoa bercampur dengan orang Indonesia melalui perdagangan. Islam sendiri berkembang di Tiongkok pada masa Dinasti Tang, terdapat banyak pemukiman muslim di Guangdong, Quanzhou dan pesisir selatan Tiongkok. Teori ini didukung oleh beberapa bukti, antara lain Raden Patah (raja demak), ejaan Tionghoa untuk raja Demak, dan masjid berarsitektur Tionghoa serta catatannya.

4. Teori Arab

Teori ini didukung oleh beberapa tokoh antara lain didukung oleh Buya Hamka dan Van Leur. Teori ini menjelaskan bahwa islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7, ajaran islam dibawa langsung dari Arab oleh para musafir yang ingin menyebarkan Islam keseluruh dunia. Teori Arab ini diperkuat dengan adanya sebuah kampung Arab bernama Bandar Khalifa di Barus, Sumatera Utara. Selain itu mazhab yang dikenal di samudera pasai adalah mazhab Syafi'i. Bukti lainnya dari teori Arab adalah penggunaan gelar Al-Malik untuk raja samudera pasai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun