MENGAJAR DENGAN HATI
(Tantangan Managemen Pembelajaran ke depan )
Tertarik dengan paparan yang disampaikan oleh Rektor Kepala Universitas Surabaya (UNESA) bapak Martadi di SMP Negeri 19 Surabaya beberapa hari yang lalu bahwa saat ini  peran dan fungsi guru sudah digantikan oleh kemampuan perangkat IT terintegrasi: internet, youtube dan seluruh video explainer
Pertanyaan kritis, Lalu apa  tugas guru?
Guru harus merubah paradigma mengajar karena semua sudah di handel dan ada oleh google, kemampuan anak-anak zaman now menjelajah IT luar biasa, jangan sampai guru mengajar merasa tersiksa bahkan enggan  masuk kelas karena belum siap, sehingga dimungkinkan kelas menjadi tidak terurus dan guru seolah-olah menyibukkan diri dengan tugas-tugas selain mengajar dan mendidik.
Hanya process membangun relasi dan mentransmisikan semangat dan gairah yang tidak bisa dikerjakan oleh IT. Karena itu unsur inilah harus menjadi kekuatan guru di zaman NOW (Touching the Heart) mengajar dengan hati.
Membangun relasi,mendistribusikan semangat itu yg tidak bisa tergantikan oleh IT ketika bersentuhan dengan relasi, diantara contohnya adalah gimana kabari kamu nak ? hebat kamu,nah kalau guru hanya mentransfer knowledge habis sudah, pergeseran luar biasa, maka mengajarlah dengan hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H