Apa itu adat? Adat dapat didefinisikan sebagai pola perilaku atau aturan-aturan yang dipegang dan dilakukan secara turun temurun oleh suatu kelompok masyarakat tertentu, dan merupakan hasil pengalaman, pemikiran, serta kepercayaan dari nenek moyang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi (Pudjiastuti, 2012).Â
Dalam suatu masyarakat yang menjunjung tinggi adat, adat dapat menjadi panduan dalam bertindak dan berhubungan dengan orang lain. Adat juga dapat berperan dalam menjaga kestabilan dan keseimbangan dalam masyarakat serta membantu dalam menyelesaikan konflik.
Namun demikian, di era globalisasi saat ini, adat seringkali mengalami pergeseran dan pengaruh dari budaya luar. Meskipun demikian, adat masih tetap dipertahankan oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk identitas budaya mereka dan sebagai sarana untuk mempertahankan kearifan lokal.
Nah, berhubung saya orang Betawi, Saya akan membahas mengenai hukum adat yang sudah tertanam oleh budaya Betawi khususnya di wilayah Tangerang Selatan.
Adat Betawi adalah warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang suku Betawi yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya. Meskipun Tangerang Selatan secara administratif tidak termasuk dalam wilayah Jakarta, namun karena letaknya yang berdekatan dengan Jakarta, maka budaya Betawi juga sangat mempengaruhi masyarakat di Tangerang Selatan.Â
Beberapa adat Betawi yang masih dijaga dan dihormati oleh masyarakat di Tangerang Selatan antara lain:
Upacara Siraman dan Midodareni: Upacara siraman dan midodareni dilakukan sebelum acara pernikahan dan bertujuan untuk membersihkan diri secara fisik dan batin. Upacara ini dilakukan oleh kedua mempelai dan keluarga mereka.
Upacara Pengantin Betawi: Upacara pengantin Betawi adalah perayaan yang meriah dan dihadiri oleh banyak orang. Acara ini diawali dengan tari-tarian dan diakhiri dengan pesta makan-makan.
Upacara Hari Raya Idul Fitri: Upacara Idul Fitri di Tangerang Selatan umumnya diwarnai dengan tarian-tarian dan musik tradisional Betawi. Masyarakat Betawi di Tangerang Selatan juga biasanya mengadakan acara silaturahmi dan makan-makan bersama keluarga dan tetangga.
Meskipun budaya Betawi di Tangerang Selatan telah mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian dengan kondisi zaman, namun nilai-nilai dan tradisi yang diwarisi oleh nenek moyang tetap dijaga dan dihormati oleh masyarakat Betawi di Tangerang Selatan.
Maka dari itu, semoga budaya Betawi di Tangerang Selatan ini semakin lestari dan berakulturasi dengan budaya lainnya di Kota ini dan menciptakan budaya Tangsel yang khas.
Sumber:
- Pudjiastuti, E. (2012). Adat Istiadat Dan Budaya Lokal Sebagai Identitas Nasional. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 16(2), 171-185.Â
- Rasyid, A. (2014). Kearifan Lokal: Tinjauan Terhadap Hukum Adat Betawi. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTITIA, 21(2), 305-321
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H