Namun jika ia ingin shalat berurutan, maka hal ini juga dibolehkan. an-Nawawi berkata:
ويجوز الصبح خلف الظهر في الأظهر فإذا قام للثالثة فإن شاء فارقه وسلم وإن شاء انتظره ليسلم معه، قلت: انتظاره أفضل والله أعلم
"Dibolehkan shalat subuh di belakang imam yang shalat dhuhur menurut pendapat yang lebih kuat. Ketika imam berdiri untuk rakaat ketiga, ia boleh memilih antara memisahkan diri dari imam dan salam, atau memilih untuk menunggu imam agar bisa salam bersamanya (yaitu duduk tasyahud sampai imam menyelesaikan rakaat ketiga dan keempat). Aku (an-Nawawi) berkata: Menunggu imam lebih afdhol, wallahu a'lam."
Kesimpulannya, ada 3 hal yang bisa dilakukan makmum dalam kondisi ini:
1. Ikut shalat isya' bersama jamaah masjid 4 rakaat, lalu shalat maghrib jamak ta'khir 3 rakaat.
2. Ikut shalat isya' bersama jamaah masjid, namun dengan niat shalat maghrib. Ketika imam bangun untuk rakaat 4, ia duduk tasyahud akhir sampai imam selesai, lalu salam bersama imam. Baru setelah itu ia shalat isya' 2 rakaat jamak qashar ta'khir.
3. . Ikut shalat isya' bersama jamaah masjid, namun dengan niat shalat maghrib. Ketika imam bangun untuk rakaat 4, ia memisahkan diri dari imam, duduk tasyahud akhir, lalu salam sendiri. Baru setelah itu ia shalat isya'.
Wallahu ta'ala a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H