Mohon tunggu...
Pijar88 Hd
Pijar88 Hd Mohon Tunggu... lainnya -

tinggal di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kabar Petang Hari

10 November 2013   21:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di teras sebuah rumah. Seorang ibu terus menenangkan anaknya tapi anak kecil itu tetap terisak.
Sang ayah terdiam di samping istrinya.
"Ayah, belikan sepeda. Teman-teman semua pada punya sepeda. Aku saja yg tidak punya sepeda..."
"Nanti ayah pulang dengan membawa sepeda impianmu nak," ucap si ayah ragu.

Waktu merambat, hingga petang sang ayah tak juga pulang.
"Tok, Tok, Tok..!"
Pintu dibuka dan masuklah dua orang berseragam. Dua polisi terduduk di depan ibu dan sikecil yang kembali menangis. Tak sampai hati satu polisi akhirnya berkata.
"Pak Hendra tertembak karena lari dari kejaran polisi"
Si ibu terbelalak histeris. Dia tak pernah menyangka kalau Hendra bisa senekad itu demi anaknya. Hendra yang dulu pendiam kini mati setelah merampas sepeda anak kecil.

Tubuh si ibu limbung dan terjatuh di atas lantai.
Orang-orang mulai ramai memadati rumah kecil itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun